Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
JAKARTA, KOMPAS.TV - Remaja yang menjadi tersangka kasus pembunuhan anak balita ternyata gemar menonton film bertema kekerasan.
Menurut psikolog, anak memang mudah terpengaruh kekerasan dari lingkungannya
Ini yang menjadi salah satu sosok inspirasi remaja, tersangka pembunuhan anak balita di Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Slender Man adalah film yang diangkat dari karakter fiksi yang muncul pertama kali dalam forum di sosial media.
Film ini mengisahkan sosok misterius yang kerap menculik anak-anak.
Sosok Slender Man ditemukan polisi dalam buku harian tersangka pembunuhan anak balita.
Kepada polisi, dia mengaku mengidolakan tokoh Slinder Man selain boneka chaki.
Total ada 13 kertas berisi gambar hasil tulisan tersangka.
Sebagian besar bernuansa kelam.
Kejiwaan anak memang rentan terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya.
Termasuk dari tontontan yang dia konsumsi.
Mengikis budaya kekerasan, secara langsung bisa mengubah perilaku anak menjadi lebih baik.
Polisi memang masih terus menyelidiki kasus pembunuhan yang dilakukan remaja terhadap anak balita yang juga teman mainnya.
Namun yang pasti, kejadian ini menjadi pelajaran yang terlalu mahal untuk lebih melindungi anak.
Baca Juga: Kasus Remaja Bunuh Balita, Psikolog: Tinggal Pilih Mau Tegas atau Berempati
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.