Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
Menyusuri sungai di Kalimantan seperti membaca jejak peradaban pulau terbesar di nusantara. Kemajuan di Tanah Borneo tidak terlepas dari peran sungai dan laut sebagai urat nadi kegiatan serta kota yang menghidupinya. Sungai Mahakam dan kota Samarinda merekam perubahan wajah Kalimantan Timur selama sejak zaman pra-kolonial hingga masa kini. Sebuah prasasti Mulawarman di abad ke 4 Kesultanan Kutai menyebutkan bahwa selain emas, minyak pun telah ditemukan. Seiring ditemukannya ladang minyak dan batu bara, pada abad ke 19 juga berkembang teknologi untuk eksplorasi dan eksploitasi minyak.
Awal eksplorasi batubara dan minyak besar-besaran di Tanah Borneo Timur terjadi sejak penandatanganan pengakuan kedaulatan terhadap Belanda di tahun 1844. Puluhan konsesi atau penggunaan lahan untuk eksplorasi disepakati oleh Sultan Adji Muhammad Sulaiman dengan pemerintah Hindia - Belanda. Lalu bagaimana eksplorasi minyak menjadikan Kutai tanah yang kaya raya hingga ke daerah lainnya di Kalimantan Timur saat ini? Simak tayangan SINGKAP eps ini: Banua Etam Tanah Borneo.
#Singkap #Borneo #Tambang
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.