Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
JAKARTA, KOMPASTV - Genangan Air setinggi 2,5 meter yang merendam underpass Ghandi, Kemayoran diprediksi akan kering pada Senin (27/1/2020).
Lamanya proses penyedotan genangan ini lantaran luas underpass dan kekuatan pompa yang kurang memadai.
Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Juaini Yusuf menjelaskan pihaknya sudah menurunkan 10 pompa untuk menyedot air akibat hujan yang turun seharian pada Jumat (24/1/2020).
Baca Juga: Air Sudah Disedot Sejak Kemarin, Banjir Underpass Kemayoran Hanya Surut 70 Sentimeter
Juaini mengatakan dari 10 pompa tersebut 6 pompa memiliki daya sedot 600 liter per detik. Sisanya Dinas SDA DKI Jakarta meminta bantuan mobil pemadam kebakaran DKI Jakarta.
"Kami harapkan secepatnya, mudah-mudahan dengan jumlah pompa yang ada kami bisa bereskan dua hari ke depan," kata Juaini di lokasi, Sabtu (25/1/2020).
Juaini menilai proses pengurasan air akan lebih cepat jika ada penambahan pompa dari pemerintah pusat. Mengingat kawasan tersebut merupakan kewenangan Kementerian Sekretariat Negara melalui Pusat Pengelola Kawasan (PPK) Kemayoran.
Pemprov DKI, sudah tidak bisa mengirimkan pompa air karena sudah ditempatkan di titik rawan genangan dan banjir. Saat ini air yang disedot dialirkan ke saluran di sekitar underpass lalu dibuang ke Kali Pademangan.
Baca Juga: Underpass Kemayoran Banjir Setinggi 5 Meter, Petugas Kerahkan 6 Pompa
"Inikan saluran mikro, kita salurkan air ke saluran sekitar sini. Nah dari sini dilarikan ke Kali Pademangan, baru ke Kali Ciliwung Gunung Sahari," ujar Juaini.
Juaini menambahkan selain hujan, tingginya debit air di underpass karena kekuatan pompa yang tak besar. Hal ini membuat pompa terendam dan rusak yang berakibat air terus menggenangi underpass.
Ia menyarankan agar peristiwa tidak terulang, diperlukan pompa yang lebih besar dan rumah jaga. Tujuan rumah jaga untuk mengontrol saluran air dan antisipasi banjir.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.