Kompas TV nasional peristiwa

Pelayat Lintas Agama Padati Kedubes Vatikan untuk Doakan Mendiang Paus Fransiskus

Kompas.tv - 24 April 2025, 15:05 WIB
pelayat-lintas-agama-padati-kedubes-vatikan-untuk-doakan-mendiang-paus-fransiskus
Warga mengantre untuk melayat di gedung Kedutaan Besar Vatikan di Jakarta, Kamis (23/4/2025). (Sumber: Lidia Pratama Febrian/Kompas.com)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kedutaan Besar Vatikan di Jakarta ramai didatangi warga yang ingin memberi penghormatan terakhir kepada mendiang Paus Fransiskus, Kamis (23/4/2025).

Gedung kedutaan di kawasan Gambir itu dibuka untuk publik yang ingin melayat atas wafatnya Paus Fransiskus.

Menurut pantuan Kompas.com di lokasi, warga dari berbagai kalangan berdatangan ke Kedubes Vatikan hingga Kamis siang. Pelayat tidak hanya berasal dari umat Katolik, tetapi juga dari berbagai agama.

Salah satu pelayat asal Jakarta Timur, Antonio (68), mengaku wafatnya Sri Paus membuatnya kehilangan. Antonio menyebut dirinya berinisiatif datang ke Kedubes Vatikan setelah mendengar kabar Paus Fransiskus wafat.

"Saya merasa sangat kehilangan. Paus Fransiskus adalah pemimpin yang rendah hati, penuh cinta, dan menyentuh banyak hati, bukan hanya umat Katolik," katanya.

Baca Juga: Kata Menteri HAM Pigai Usai Diutus Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus: Bapa Suci Tokoh Perdamaian

Sementara itu, pelayat beragama Kristen Protestan, Carolin (21), mengaku mengagumi Paus Fransiskus sebagai simbol kemanusiaan. Mahasiswi tersebut datang bersama dua temannya yang beragama Katolik.

“Saya memang bukan Katolik, tapi saya sangat mengagumi Paus Fransiskus. Dia adalah simbol persatuan lintas agama dan kemanusiaan,” kata Carolin.

Mantan rektor Universitas Multimedia Nusantara (UNM), Ninok Leksono, turut hadir di Kedubes Vatikan dan mengantre sejak pagi. Dia menyebut suasana di kedutaan tertib dan khidmat kendati ramai. 

Kata Ninok, pihak Kedubes Vatikan menyambut pelayat dengan tiga meja yang masing-masing bagi masyarakat umum, perwakilan diplomatik, dan tamu undangan.

Dia mengaku pernah bertemu Paus Fransiskus saat berkunjung ke Indonesia pada 2024 lalu. Dia pun merasa sangat kehilangan atas wafatnya Paus.

"Saya pernah mendapat undangan menghadiri pertemuan lintas agama waktu beliau datang ke Indonesia, di Istiqlal. Undangannya sempat meleset, tapi saya akhirnya dapat kesempatan audiensi khusus di Vatikan, 11 Desember tahun lalu," kata Ninok.

Baca Juga: Dua Sisi Paus: Benediktus XVI yang Mengundurkan Diri, dan Fransiskus yang Jalankan Tugas ‘Ad Vitam


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas.com

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x