Pengamat Ingatkan Prabowo untuk Tidak Evakuasi Rakyat Palestina: Israel Bisa Menguasai Gaza

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pengamat hukum dan hubungan internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana menyarankan Presiden Prabowo tidak menjalankan idenya untuk mengevakuasi rakyat Palestina yang terluka ke Indonesia.

Hal tersebut disampaikan oleh Hikmahanto Juwana dalam dialog Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Senin (14/4/2025).

“Intinya adalah jangan sampai rakyat Palestina keluar dari Gaza, karena apa, bagi rakyat Palestina yang dipertahankan adalah tanah mereka,” ucap Hikmahanto.

“Masalah Palestina dengan Israel bukan masalah agama, tapi masalah perebutan terhadap tanah, karena Israel mengambil rakyat Palestina secara ilegal dan sekarang Gaza itu akan diambil lagi secara illegal,” ujarnya.

Baca Juga: Prabowo Sudah Surati Donald Trump Untuk Bertemu, Menlu: Jauh Sebelum Kenaikan Tarif Diumumkan

Hikmahanto menuturkan sinyal Israel ingin mengambil Gaza dari Palestina juga terlihat dari pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengiming-imingi rekonstruksi Gaza dengan catatan rakyat Palestina harus keluar dari wilayah tersebut untuk sementara waktu.

“Yang dikawatirkan adalah kalau misalnya tanah di Gaza itu kosong dan kemudian akan dimukimi oleh warga Israel dan ini yang merupakan tujuan akhir dari Perdana Menteri Netanyahu, agar Israel bisa menguasai Gaza,” kata Hikmahanto.

Maka itu, kata Hikmahanto, pemerintah Turki dalam pertemuannya dengan Presiden Indonesia menegaskan bahwa rakyat Palestina harus tetap berada di negaranya. Meskipun ide Presiden Prabowo untuk rakyat Palestina yang terluka disampaikan atas dasar dan tujuan kemanusiaan.

Baca Juga: Hasto Kristiyanto: Kesulitan Ekonomi Pemerintahan Prabowo, Akibat Jokowi Salah Urus Negara

“Jadi ide kemanusiaan sebenarnya sangat bagus, itu sangat kita apresiasi, tapi sekali lagi kita harus waspadai apalagi Indonesia sekarang kan sedang kena tarif sama Trump,” ujar Hikmahanto.

“Banyak negara dan sekarang Trump ingin bahwa negara-negara itu menegosiasi, datang ke mereka, banyak orang yang akan mengatakan kekhawatiran adalah jangan-jangan ini merupakan kompromi antara Indonesia dengan Trump, menurunkan tarif, tapi dengan catatan Indonesia mengeluarkan 1.000 orang rakyat Palestina,” ujarnya.