JAKARTA, KOMPAS.TV - BMKG memperingatkan potensi hujan lebat di berbagai wilayah Indonesia yang diperkirakan terjadi hingga sepekan ke depan, menyusul perkembangan bibit siklon tropis yang kini sedang aktif di sekitar Laut Timor.
Fenomena ini dipicu oleh bibit siklon 96S yang terdeteksi sejak 9 April 2025 dan terus menunjukkan peningkatan kekuatan. Sistem ini diperkirakan memicu gangguan cuaca besar, khususnya di kawasan timur Indonesia, seperti Nusa Tenggara Timur dan sebagian Maluku.
“Posisi sistem saat ini berada di sekitar Laut Timor, tepatnya di tenggara Pulau Timor. Bibit ini memiliki kecepatan angin maksimum 35 knot atau sekitar 65 kilometer per jam, dengan tekanan minimum 1000 hPa,” terang Dwikorita dilansir dari rilis BMKG, Sabtu (12/4).
BMKG mengimbau masyarakat di kawasan terdampak untuk lebih waspada terhadap kondisi cuaca ekstrem.
Baca Juga: Peringatan Dini BMKG 13-14 April 2025: Berikut Daftar Wilayah yang Berstatus Siaga dan Waspada Hujan
Dwikorita menegaskan bahwa periode 12-13 April 2025 adalah fase kritis dengan kemungkinan dampak langsung bibit siklon dirasakan di sejumlah daerah di Indonesia timur.
Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, mengatakan bahwa faktor-faktor seperti MJO, gelombang Rossby dan Kelvin, serta dinamika Low Frequency turut memperparah cuaca buruk di wilayah timur dan selatan Indonesia.
“Kami juga mengamati adanya sirkulasi siklonik di Samudra Hindia barat Sumatra Barat dan perairan barat daya Banten, yang memicu terbentuknya daerah konvergensi dari Bengkulu hingga Lampung dan dari Jawa Timur hingga Jawa Barat. Ini turut meningkatkan potensi hujan lebat di berbagai wilayah,” kata Andri.
BMKG mencatat bahwa periode 12-15 April 2025 akan menjadi fase utama turunnya hujan deras di banyak provinsi, termasuk:
Baca Juga: Ada Bulan Purnama dan Super New Moon, BMKG Imbau Waspada Banjir Rob di 18 Perairan Ini
“Khusus wilayah Jawa Barat dan Nusa Tenggara Timur, kami perkirakan potensi hujan sangat lebat. Sementara pada periode 16-19 April, hujan lebat diperkirakan akan terus berlangsung di Jawa Timur, NTT, Sulawesi Selatan, dan beberapa wilayah Papua,” ujarnya.
BMKG mengajak masyarakat, terutama yang berada di kawasan rawan, untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi. Mereka juga menganjurkan untuk selalu memantau pembaruan informasi cuaca dari kanal resmi.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.