JAKARTA, KOMPAS.TV- Kementerian Pertahanan (Kemhan) membantah Masyarakat sipil yang dibunuh oleh Kelompok Kriminal Bersenjata atau Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Yahukimo adalah anggota TNI yang menyamar.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Biro Informasi dan Hubungan Masyarakat (Infohan) Kemhan, Brigjen TNI Frega Wenas, Kamis (10/4/2025).
“Apa yang dilakukan OPM di Yahukimo itu sangat tidak berperikemanusiaan dan menyasar warga sipil. Jadi propaganda yang dilakukan dengan menyebutkan bahwa itu adalah agen intelijen dari TNI itu sama sekali tidak benar,” tegas Frega. Dikutip dari tayangan Breaking News KompasTV.
Frega berharap propaganda yang disampaikan OPM soal TNI tidak menyesatkan pikiran siapa pun baik di dalam negeri maupun luar negeri terkait persoalan di Papua.
Baca Juga: Kemhan dan TNI Siap Jalankan Kebijakan Prabowo yang Ingin Evakuasi Rakyat Palestina ke Indonesia
“Karena mereka (OPM) narasinya di luar negeri, mereka banyak punya perwakilan-perwakilan yang secara individu mendekati, baik itu dari LSM, tokoh-tokoh pemerintahan untuk menyebarkan propaganda,” ujar Frega.
“Dewasa ini, kita tahu bahwa ada misinformasi, misinformasi itu masih bisa dimaklumi mungkin secara tidak sengaja. Tapi ketika kita melihat disinformasi atau mal-informasi itu adalah memang penyesatan informasi yang dilakukan untuk merusak dan menyesatkan pemikiran ataupun persepsi yang melihat ataupun mungkin membaca,” lanjutnya.
Sebab pada prinsipnya, kata Frega, TNI akan selalu menjaga kepentingan negara kesatuan Republik Indonesia.
“Baik itu untuk kedaulatan, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa. M asyarakat sipil baik itu yang orang asli Papua ataupun yang pendatang di sana itu adalah tugas TNI untuk menjaga, karena itu bagian dari keselamatan bangsa dan Papua sendiri merupakan wilayah teritorial Indonesia,” ucap Frega.
Baca Juga: Kemhan Akan Koordinasi dengan Polisi Tangkap Pengguna Pelat Mobil Dinas yang Transaksi dengan PSK
“Oleh karena itu jangan sampai nanti ada propaganda pernyataan yang menggunakan video dokumentasi kemudian disebarluaskan ke luar negeri terbentuk opini seakan-akan itu adalah benar,” lanjutnya.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.