Kompas TV nasional politik

Pemerintah Diminta Respons Cepat Tarif Impor 32 Persen oleh Trump

Kompas.tv - 3 April 2025, 19:13 WIB
pemerintah-diminta-respons-cepat-tarif-impor-32-persen-oleh-trump
Anggota Komisi VI DPR RI Firnando Hadityo Ganinduto. (Sumber: Istimewa)
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV – Anggota Komisi VI DPR Firnando Hadityo Ganinduto meminta pemerintah segera mengambil langkah strategis menanggapi kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, yang menerapkan tarif impor timbal balik atau reciprocal tariffs terhadap Indonesia sebesar 32 persen.

Menurut dia, jika tidak diantisipasi dengan cepat, kebijakan ini dapat berdampak signifikan terhadap industri dalam negeri.

"Pemerintah harus segera membuat sesuatu gebrakan melindungi industri Indonesia yang biasa diekspor. Apalagi Amerika merupakan tujuan utama ekspor selain China dan Jepang. Keadaan ini tidak bisa dibiarkan, tarif ekspor sebesar 32 persen terlalu memberatkan," ujar Firnando kepada wartawan, Kamis (3/4/2025).

Baca Juga: Donald Trump Umumkan Perang Dagang, Indonesia Terdampak Tarif Timbal Balik?

Salah satu sektor yang dikhawatirkan terkena dampak besar adalah industri garmen. Menurut Firnando, banyak perusahaan garmen yang sudah mengalami kesulitan dan bahkan gulung tikar akibat beban biaya yang semakin tinggi, termasuk kewajiban membayar pesangon karyawan.

"Dampaknya pasti besar. Waktu itu saya pernah bilang dengan Menteri Perdagangan kalau tarif masuk ke Amerika itu tidak boleh tinggi-tinggi, karena garmen kita lumayan banyak kirim ke sana," katanya.

Firnando juga menyoroti tren penurunan ekspor Indonesia ke AS.

"Penurunan ekspor dari 2023 ke 2024 berada di kisaran 8 persen. Indonesia harus mampu mengerek persentase ini agar kembali naik secara positif," kata politikus Partai Golkar tersebut.

Jika negosiasi dengan AS tidak membuahkan hasil, Firnando menyarankan agar pemerintah mempertimbangkan opsi lain, seperti relokasi industri ke negara yang lebih aman dari kebijakan tarif tinggi.

Baca Juga: Trump Murka ke Putin karena Menjelekkan Zelenskyy, Bakal Hajar Rusia dengan Tarif Minyak

"Jika pemerintah tidak berhasil menegosiasikan tarif impor timbal balik dengan Amerika Serikat, maka opsi lain tentunya melihat peluang untuk relokasi industri ke negara lain yang lebih aman dari kebijakan," ujarnya.

Ia berharap pengiriman barang industri ke AS tetap berjalan tanpa gangguan, mengingat kenaikan tarif impor sekecil apa pun dapat berdampak besar pada produksi dalam negeri.

"Indonesia harus mampu merawat hubungan ekspor ke Amerika dengan lebih baik supaya bisa terus berjalan, bahkan lebih tinggi lagi volumenya. Karena 1-2 persen saja sudah sangat berarti sekali untuk pelaku usaha ekspor," kata Firnando.


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas TV

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x