Kompas TV nasional humaniora

Ketika Presiden Soeharto Tolak Open House Lebaran: Ada Kesan Pesta Berlebihan

Kompas.tv - 30 Maret 2025, 12:01 WIB
ketika-presiden-soeharto-tolak-open-house-lebaran-ada-kesan-pesta-berlebihan

Presiden Soeharto ketika  membuka Rapat Koordinasi Pimpinan Badan Koordinasi Nasional Pengusaha Kecil dan Menengah Indonesia, di Istana Negara. Kepala Negara memberikan ucapan selamat kepada Probosutedjo, di belakangnya Edi Swasono, serta Tjokropranolo.(Suratno, JB/Kompas.com)
Penulis : Iman Firdaus | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV - Bagi sebagian pejabat di Indonesia, open house atau menerima tamu saat hari raya Lebaran sudah menjadi tradisi. Mulai dari presiden, gubernur hingga pejabat di bawahnya.

Namun di era Presiden Soeharto, pernah tidak mengadakan open house yang biasa dihadiri para menteri dan pejabat tinggi.

Kejadian pada jelang Lebaran 1987 itu, disampaikan langsung oleh Menteri Sekretaris Negara Sudharmono.

“Kalau menerima tamu demikian banyak, seperti ada kesan berupa pesta yang berlebih-lebihan,"kata Soedharmono di Bina Graha, dikutip dari situs soeharto library yang mengutip dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”.  

Pernyataan itu juga disampaikan setelah Sudharmono bertemu langsung dengan Pak Harto dan mendapat arahan.

Padahal sebelumnya, Pak Harto dan keluarga biasa menerima tamu di hari Lebaran di rumahnya, Jalan Cendana 8, Jakarta Pusat.

Baca Juga: Cerita Pak Harto Dijodohkan dengan Bu Tien dalam Suasana Perang

Karena itu Presiden jauh-jauh hari sudah minta maaf kepada masyarakat dan bangsa Indonesia termasuk pejabat, demikian pula anggota korps diplomatik, seandainya ada kesalahan-kesalahan yang tidak berkenan di hati.

Disampaikan juga, tradisi maaf memaafkan dalam setiap Hari Raya Idulfitri tetap dapat dilakukan, baik melalui surat atau kesempatan lain.

“Misalnya dengan staf itu di kantor”, kata Soedharmono.

“Mungkin bisa di Masjid Istiqlal dalam kesempatan selesai sholat Id? “tanya wartawan.

“Di situ juga mungkin sulit, karena harus ada pengaturan yang sulit”, katanya.

Ditanya tentang pengaturan halal bi halal di rumah kediaman keluarga Wakil Presiden, Sudharmono mengatakan, hal itu belum disampaikan kepadanya.

“Tetapi saya kira akan sama saja”, katanya.

“Apa peniadaan acara demikian akan seterusnya berlaku demikian?” tanya pers. “Nanti dilihat suasananya”, kata Sudharmono.

Baca Juga: Mengapa Pak Harto Tidak Menyiapkan Putra Mahkota? Sejumlah Menteri Orde Baru Membeberkan Alasannya

Tentang kemungkinan kiriman bunga atau bingkisan lain, Mensesneg mengatakan, “yang sifatnya tidak sederhana, juga tidak”.


 


   

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas TV

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x