Kompas TV nasional peristiwa

Peringatan Dini BMKG: Waspada Banjir Rob di Wilayah Pantura saat Arus Mudik 2025

Kompas.tv - 27 Maret 2025, 21:30 WIB
peringatan-dini-bmkg-waspada-banjir-rob-di-wilayah-pantura-saat-arus-mudik-2025
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat ditemui di Antara Heritage Center Jakarta Pusat, Rabu (5/2/2025). (Sumber: Lintang Budiyanti Prameswari/Antara)
Penulis : Kiki Luqman | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menjelang arus mudik Lebaran 2025, potensi banjir rob di sepanjang Pantai Utara (Pantura) Jawa mengganggu kelancaran perjalanan pemudik.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengingatkan masyarakat dan otoritas terkait agar meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko tersebut.

“Potensi banjir rob dapat terjadi di pantai-pantai di Indonesia, misalnya Pantai Utara Jawa dikhawatirkan banjir rob, sehingga ini juga perlu kewaspadaan. Kami sudah lapor ke Kementerian Perhubungan, dinas perhubungan, dan Kepolisian, jangan sampai mengganggu arus mudik, ada langkah-langkah mitigasi yang dilakukan,” ujarnya usai mengikuti Rapat Tingkat Menteri di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Kamis (27/3/2025).

Selain risiko banjir rob, BMKG juga memantau keberadaan beberapa bibit siklon tropis yang dapat memicu gelombang laut tinggi hingga hujan lebat di sejumlah wilayah. 

Baca Juga: 14 Bus Mudik Gratis Berangkat ke Kota Tujuan

Di antaranya adalah siklon tropis Courtney di Samudera Hindia barat Australia dan bibit siklon tropis 93S yang memengaruhi cuaca di sebagian wilayah Nusa Tenggara Barat, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua Barat Daya.

“Yang pertama adalah gelombang laut tinggi di wilayah Samudera Hindia mulai dari Sumatera Selatan, sedikit ke Bengkulu, Lampung, Selat Sunda, kemudian Banten Selatan sampai seluruh Jawa hingga Nusa Tenggara. Ini yang gelombangnya tinggi di pantai-pantai itu Nusa Tenggara Timur, terus sampai ke Papua, juga di pantai Samudera Pasifik yaitu di utara Papua juga di Halmahera atau di Maluku Utara,” jelas Dwikorita.

Menurut mantan rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) itu, gelombang laut dengan ketinggian hingga 2,5 meter berpotensi terjadi di perairan barat Bengkulu, selatan Jawa Timur, hingga Samudera Hindia selatan Bali. 

Bahkan, gelombang yang mencapai empat meter diperkirakan dapat muncul di wilayah yang lebih luas, termasuk Samudera Hindia sebelah barat Bengkulu, perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian barat, dan perairan selatan Banten hingga Jawa Tengah.

“Kemudian juga hujan, karena ada dampak bibit siklon tropis 96W yang diprediksi dalam 24 jam ke depan ini akan menjauhi wilayah Indonesia, namun dapat berdampak pada hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, terutama di wilayah Papua, Papua Barat Daya, Papua Barat, dan Maluku Utara,” tambah Dwikorita dikutip dari Antara.

Baca Juga: Arus Mudik: Tol Japek Padat, Pemudik Terjebak Macet 5 Jam di Tol Cipali pada 27 Maret 2025


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Antara

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x