Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Temui Pimpinan KPK, Ini Tujuannya

JAKARTA, KOMPAS.TV - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo beserta jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta temui pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi di Gedung KPK, Senin (24/3/2025).

Sebagaimana dikutip dari Antara, Pramono yang merupakan politisi PDI-P tiba di Gedung Merah Putih KPK pukul 12.22 WIB mengenakan seragam pegawai negeri sipil Pemprov DKI Jakarta.

Meski mengaku akan bertemu dengan pimpinan KPK, Pramono belum memberikan penjelasan perihal apa yang akan dibahas.

“Mau ketemu pimpinan KPK,” ucap Pramono setibanya di kantor KPK.

Terpisah, Anggota Tim Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Budi Prasetyo mengatakan Gubernur Jakarta Pramono Anung Wibowo dan jajarannya datang ke KPK untuk membahas pencegahan korupsi.

“Betul, hari ini ada kegiatan koordinasi supervisi. Di antaranya untuk membahas program pencegahan korupsi di wilayah Jakarta,” kata Budi Prasetyo. 

Baca Juga: Staf Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Kecewa KPK Tidak Hadir Praperadilan, Ditunda Setelah Lebaran

Sebelum ke KPK, Pramono juga pernah menggelar pertemuan dengan Jaksa Agung Saniter Burhanuddin. Dalam keterangannya, Pramono mengatakan, sebagai pimpinan DKI dirinya akan mengunjungi seluruh aparat penegak hukum untuk membangun komunikasi yang baik.

“Biasanya semua aparat penegak hukum, termasuk kepolisian, KPK, Kejaksaan Agung, nanti pada waktunya, juga ke TNI, saya akan datang. Kenapa itu saya lakukan? Saya ingin menjalin komunikasi yang baik dengan semuanya,” kata Pramono di Jakarta, Jumat (7/3).

Pramono berharap adanya komunikasi baik dan pendampingan hukum dari penegak hukum membuat jajarannya tidak ragu dan takut mengambil keputusan untuk perubahan Jakarta lebih lebih baik lagi.

Baca Juga: Prabowo Lantik 31 Duta Besar Sore Ini, Ada Politisi PDIP sebagai Dubes RI untuk Italia

“Ini juga bagi ASN, terutama bagi kepala-kepala dinas, kepala biro, asisten, ketika mereka harus mengambil keputusan itu tidak ragu-ragu dan tidak takut-takut. Karena kalau Jakarta mau ada perubahan yang signifikan, mereka juga harus berani mengambil keputusan. Saya bertanggung jawab untuk itu,” kata Pramono.