Kompas TV nasional hukum

Komnas HAM: Aksi OPM Serang Guru dan Nakes Pelanggaran Hak Asasi Manusia

Kompas.tv - 23 Maret 2025, 23:15 WIB
komnas-ham-aksi-opm-serang-guru-dan-nakes-pelanggaran-hak-asasi-manusia
Tim Satgas Koops TNI Habema Kogabwilhan III ketika mengevakuasi guru korban penyerangan dan pembunuhan oleh kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Minggu (23/3/2025). (Sumber: Satgas Habema via Antara)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Gading Persada

JAYAPURA, KOMPAS.TV - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Papua menyatakan tindakan Organisasi Papua Merdeka (OPM) menyerang guru dan tenaga kesehatan di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan adalah pelanggaran hak asasi manusia (HAM).

Kepala Kantor Perwakilan Komnas HAM Papua Frits Ramandey menyebut aksi yang membunuh seorang guru dan mencederai enam lainnya tersebut melanggar prinsip-prinsip HAM.

"Perbuatan OPM tersebut melanggar unsur kejahatan dan melanggar prinsip-prinsip HAM," kata Frits Ramandey, Minggu (23/3/2025).

Baca Juga: OPM Serang Guru-Nakes di Yahukimo Papua dan Tewaskan Seorang Guru, 46 Orang Dievakuasi

Frits Ramandey menambahkan, perbuatan kelompok pemberontak Papua merupakan tindak pelanggaran HAM yang bisa berdampak luas.

"Karena dengan meninggalnya tenaga guru maka pelayanan HAM atas pendidikan menjadi terabaikan," kata Frits dikutip Antara.

Sebelumya diberitakan Kompas.tv, Bupati Yahukimo Didimus Yahuli menyebut tiga korban mengalami luka berat akibat serangan OPM. Didimus pun mengutuk serangan ini sebagai "kejadian luar biasa."

"Saat ini para korban sudah berada di RS Marten Indey, Kota Jayapura, Papua untuk mendapatkan perawatan," katanya.

Guru dan tenaga kesehatan yang menjadi korban diketahui bertugas di SD Yayasan Pendidikan Kristen (YPK) dan Puskesmas Anggruk.

Penyerangan ini membuat guru dan tenaga medis di Kabupaten Yahukimo diungsikan. Setidaknya 46 guru dan tenaga kesehatan telah dievakuasi dari Yahukimo per Sabtu (22/3).

Didimus Yahuli menyatakan korban yang dibunuh OPM adalah seorang guru perempuan. Didimus menyayangkan tindakan OPM karena guru bertugas di daerahnya untuk mencerdaskan anak-anak.

Tim Satgas Koops TNI Habema Kogabwilhan III dilaporkan mengevakuasi korban OPM di Distrik Anggruk pada Minggu (23/3). Jenazah korban terbunuh dievakuasi bersama enam orang lain yang mengalami luka-luka.

Baca Juga: Pemerintah akan Bangun Kilang MInyak Berkapasitas 1 Juta Barel/Hari di Jawa hingga Papua


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas TV, Antara

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x