Kompas TV nasional peristiwa

Peringatan Dini BMKG: Waspada Gelombang Tinggi di Perairan Indonesia Periode 19-22 Maret

Kompas.tv - 19 Maret 2025, 04:30 WIB
peringatan-dini-bmkg-waspada-gelombang-tinggi-di-perairan-indonesia-periode-19-22-maret
Ilustrasi gelombang tinggi. (Sumber: KOMPAS.com/ROSYID ASZHAR)
Penulis : Kiki Luqman | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan mengenai tinggi gelombang di wilayah perairan Indonesia yang berlaku mulai 19 Maret 2025 pukul 07.00 WIB hingga 22 Maret 2025 pukul 07.00 WIB.

Menurut analisis BMKG, peningkatan tinggi gelombang ini disebabkan oleh Bibit Siklon 91S (12,0° LS 98,9° BT) yang terpantau berada di Samudra Hindia bagian barat daya Banten.

Keberadaan sistem ini memicu peningkatan kecepatan angin serta tinggi gelombang di berbagai perairan Indonesia.

Secara umum, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara bergerak dari timur laut ke timur, dengan kecepatan angin berkisar 8–30 knot.

Baca Juga: Gempa Tapanuli Utara, Begini Suasana Sesaat Setelah Kejadian

Sementara itu, di wilayah Indonesia bagian selatan, angin umumnya berhembus dari barat daya ke barat laut dengan kecepatan yang sama, 8–30 knot.

BMKG mencatat bahwa kecepatan angin tertinggi terpantau di beberapa wilayah perairan, seperti:

  • Laut Natuna Utara
  • Selat Karimata
  • Laut Jawa
  • Samudra Hindia Barat Bengkulu hingga Lampung
  • Samudra Hindia Selatan Banten hingga Jawa Tengah
  • Wilayah dengan Potensi Gelombang Tinggi

BMKG mengelompokkan potensi gelombang tinggi dalam dua kategori:

1. Gelombang 1,25 – 2,5 meter (Sedang)

Wilayah yang berpotensi mengalami gelombang dalam kategori ini meliputi:

  • Samudra Hindia barat Aceh, Kep. Nias, Lampung, Mentawai, dan Bengkulu
  • Samudra Pasifik utara Maluku dan Papua Barat
  • Selat Karimata bagian utara, Laut Jawa bagian tengah dan barat
  • Laut Sulawesi bagian timur, Laut Banda, Laut Seram
  • Selat Makassar bagian utara, tengah, dan selatan
  • Laut Arafuru bagian utara, barat, dan timur

2. Gelombang 2,5 – 4,0 meter (Tinggi)

Wilayah dengan potensi gelombang lebih tinggi meliputi:

  • Samudra Hindia selatan Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, dan NTT
  • Samudra Pasifik utara Papua Barat Daya
  • Laut Natuna Utara

Saran Keselamatan bagi Nelayan dan Transportasi Laut

BMKG mengingatkan bahwa gelombang tinggi dapat membahayakan aktivitas pelayaran, terutama bagi kapal kecil. Berikut rekomendasi keselamatan:

  • Perahu Nelayan disarankan tidak melaut jika kecepatan angin mencapai 15 knot dan tinggi gelombang lebih dari 1,25 meter.
  • Kapal Tongkang berisiko jika kecepatan angin mencapai 16 knot dan tinggi gelombang lebih dari 1,5 meter.
  • Kapal feri disarankan waspada jika kecepatan angin mencapai 21 knot dan tinggi gelombang lebih dari 2,5 meter.

Untuk informasi selengkapnya, masyarakat, terutama nelayan, operator kapal, dan wisatawan, diminta untuk terus memperbarui informasi melalui kanal resmi BMKG.

Baca Juga: Jalur Alternatif Yogya-Jateng Terputus Akibat Longsor, Padahal Baru Dibuka Awal Tahun


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas TV

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x