JAKARTA, KOMPAS TV – Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian menyesalkan insiden tewasnya Kenzaha Walewangko (22), mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Kristen Indonesia (UKI). Kenzaha diduga menjadi korban pengeroyokan di lingkungan kampusnya.
Menurut dia, pentingnya UKI membangun budaya kampus yang inklusif serta menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Menurutnya, pengawasan yang lebih ketat perlu diterapkan agar kasus serupa tidak terulang.
"Perguruan tinggi harus menjadi teladan dalam menolak segala bentuk kekerasan dengan membangun budaya kampus yang aman, inklusif, dan berbasis nilai-nilai kemanusiaan," kata Hetifah kepada wartawan di Jakarta, Senin (10/3/2025).
Baca Juga: Polisi Kembali Olah TKP Kasus Mahasiswa UKI Tewas di Kampus, 18 Saksi Diperiksa
"Kekerasan di lingkungan perguruan tinggi, seperti yang terjadi di UKI atau di kampus lain di Indonesia, adalah peristiwa yang seharusnya tidak terjadi," ujarnya.
Legislator dari Fraksi Partai Golkar ini juga menyoroti pentingnya menjaga keamanan dan kenyamanan akademik bagi seluruh civitas akademika. Ia meminta UKI bekerja sama dengan aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus ini.
"Selain menindaklanjuti kasus ini, UKI juga harus mengambil langkah preventif agar kejadian serupa tidak terjadi lagi," katanya.
Hetifah mendorong evaluasi terhadap sistem keamanan UKI, termasuk peningkatan program pendidikan karakter bagi mahasiswa.
"Pendidikan karakter harus diperkuat untuk menanamkan nilai-nilai toleransi, disiplin, dan saling menghormati, sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dan bebas dari kekerasan," katanya.
Sebagai mitra kerja pemerintah di bidang pendidikan, Komisi X DPR RI menyatakan keprihatinan mendalam atas insiden ini.
"Perguruan tinggi seharusnya menjadi contoh dalam membangun budaya kampus yang aman, inklusif, dan bebas dari kekerasan," ujarnya.
Baca Juga: Mahasiswa UKI Tewas Diduga Dikeroyok, Polisi Sebut Sempat Ada Cekcok
Sebelumnya, mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) berinisial KW (22), ditemukan tewas di area kampus pada Selasa (4/3/2025) lalu.
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol. Nicholas Ary Lilipaly menyebut pihaknya telah memeriksa belasan saksi terkait kasus tersebut.
“11 saksi diperiksa,” kata Nicholas, Jumat (7/3/2025).
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.