JAKARTA, KOMPAS TV – Wakil Ketua Komisi X DPR, Lalu Hadrian mendukung kebijakan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi yang melarang kegiatan study tour di sekolah.
Ia menilai kegiatan tersebut hanya menghambur-hamburkan uang dan lebih banyak mudaratnya.
"Jika study tour lebih banyak berisi kegiatan rekreasi atau bersifat hura-hura, maka sebaiknya dikurangi. Kami sangat mendukung langkah yang diambil Gubernur Jawa Barat," kata Lalu di gedung DPR, Jakarta, Rabu (5/3/2025).
Selain itu, kata dia, kebijakan tersebut juga sejalan dengan intruksi Presiden Prabowo Subianto, yakni efisiensi anggaran.
Baca Juga: Kecelakaan Bus Study Tour di Thailand, 18 Orang Tewas dan 32 Luka
"Kita sepakat, karena sesuai dengan instruksi presiden (Inpres), hal-hal yang tidak berkaitan langsung dengan layanan dasar pendidikan sebaiknya dikurangi. Kita harus melakukan efisiensi," ujar Lalu.
Politikus PKB itu juga mengingatkan agar sekolah lebih bijak dalam merencanakan kegiatan yang membutuhkan biaya besar.
"Itu kan hanya pemborosan uang. Dalam kondisi ekonomi saat ini, sebaiknya kita mengurangi kegiatan yang bisa membebani orang tua maupun masyarakat," katanya.
Sebelumnya, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi meminta maaf atas kebijakan larangan study tour yang membuat banyak orang marah.
Hal itu disampaikan Dedi saat berbincang melalui telepon seluler dengan Humas SMAN 6 Depok yang direkam dan diposting di akun akun Instagram @dedimulyadi71, Selasa (25/2/2025).
Seperti diketahui, usai pelantikan sebagai Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi mengambil tindakan tegas dengan memberhentikan Kepala SMAN 6 Depok karena memaksakan diri tetap study tour padahal sudah dilarang.
Baca Juga: Usai Dilantik, Dedi Mulyadi Nonaktifkan Kepsek di Depok yang Biarkan Siswanya Study Tour ke Bali
“Kenapa maksa piknik?” tanya Dedi. “Ada program sekolah, outing class. Di sini disebutnya kunjungan objek belajar untuk kunjungan kampus yang sudah bekerjasama,” tutur humas SMAN 6 Depok.
Sambil tertawa Dedi menjawab, buat apa jauh-jauh, padahal di Depok ada Universitas Indonesia (UI).
“Ngapain jauh-jauh, di Depok ada UI yang bagus. Tinggal bagaimana anak Depok bisa masuk ke UI, universitas bergengsi itu,” tutur Dedi.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.