Kompas TV nasional peristiwa

SBY: Dewan Keamanan PBB Lumpuh, Gagal Hentikan Genosida di Gaza Maupun Perang di Ukraina

Kompas.tv - 5 Maret 2025, 13:52 WIB
sby-dewan-keamanan-pbb-lumpuh-gagal-hentikan-genosida-di-gaza-maupun-perang-di-ukraina
Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menyerukan penguatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menghentikan kekerasan global. Seruan tersebut disampaikan dalam forum Tokyo Conference 2025 yang berlangsung di Tokyo Prince Hotel, Jepang, pada Selasa (4/3/2025). (Sumber: Istimewa)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menilai Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) lumpuh.

Hal tersebut disampaikan SBY karena Dewan Keamanan PBB tidak mampu menghentikan genosida yang terjadi di Gaza hingga Ukraina.

Demikian SBY dalam Konferensi Tokyo 2025 yang dihadiri ratusan peserta dari berbagai negara di dunia, sebagaimana dikutip dari Kompas.com, Selasa (4/3/2025).

“Amerika Serikat, negara yang membantu menciptakan PBB, sekarang mundur dari sejumlah perjanjian multilateral. Persaingan geopolitik menghambat kerja sama kawasan dan multilateral. Keakuan (me-ism), dan bukannya kekitaan (we-ism) yang berkembang cepat,” kata SBY.

Baca Juga: RS Polri Hentikan Identifikasi Jenazah Korban Kebakaran Glodok Plaza: Kami Nyatakan Ditutup

Dewan Keamanan PBB lumpuh, gagal menghentikan genosida di Gaza maupun perang di Ukraina. Ada persepsi kuat tentang standar ganda dalam penerapan hukum dan norma internasional,” lanjutnya.

Menurut SBY, PBB saat ini hanyalah gabungan dari kegagalan. Hal tersebut tercermin dari banyaknya perang yang terjadi di dunia ini.

“Dalam perspektif saya, PBB adalah gabungan dari kegagalan, tecermin dari berbagai perang yang masih berlanjut saat ini, dan keberhasilan, dengan munculnya negara-negara merdeka dari bayang-bayang kolonialisme dan konflik yang dipecahkan PBB,” ujar SBY.

Baca Juga: Menaker soal THR Ojol: Ini Sedang Finalisasi

Dalam paparannya, SBY kemudian menawarkan beberapa hal konkret untuk mengatasi krisis multilateralisme. Satu di antaranya adalah dengan memperkuat PBB sebagai perwujudan multilateralisme global dan mengatasi kelumpuhan Dewan Keamanan PBB dengan melepaskannya dari cengkeraman veto dari lima negara.

“Multilateralisme saat ini sedang dalam krisis. Benar bahwa tidak ada lagi Perang Dunia sejak 1945. Tapi kini, lihat di Ukraina, Gaza, Kongo dan Sudan, dan yang lebih dekat, perang sipil di Myanmar,” ujarnya.

“Memberdayakan Majelis Umum, meningkatkan operasi penjaga perdamaian, serta menciptakan sistem pendanaan yang stabil, sehingga tidak ada lagi negara adidaya yang bisa mengintimidasi PBB dengan mengancam membekukan pendanaannya,” lanjutnya.


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas TV

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x