Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
Sebuah kabinet darurat pernah terbentuk di negeri ini pasca serangan serentak yang dilakukan oleh pasukan Belanda ke sejumlah wilayah di tanah air pada tanggal 19 Desember 1948. Belanda mengincar kota Yogyakarta sebagai pusat pemerintahan Indonesia saat itu. Dalam hitungan jam, Yogyakarta dikuasai oleh Belanda. Hampir seluruh pemimpin negeri ditawan dan diasingkan oleh Belanda. Peristiwa ini dikenal dengan Agresi Militer Belanda II. Mandat untuk meneruskan tugas pemerintahan pun diberikan kepada Menteri Kemakmuran Republik Indonesia, Syafrudin Prawirangera. Secara kebetulan sejak November 1948, Syarifudin Prawiranegara berada di Bukittinggi untuk meninjau keadaan kemakmuran di wilayah Sumatera. Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) pun dibentuk pada tanggal 22 Desember 1948. Munculnya PDRI sebagai pengganti roda pemerintahan Yogyakarta membuat dunia internasional menganggap negara Republik Indonesia masih ada.
Pemancar Radio YBJ-6 menjadi sangat penting pasca diputusnya komunikasi Indonesia dengan dunia luar. Tim YBJ-6 menghubungi pemancar radio VWX-2 milik pemerintah India melalui saluran morse radio yang baru direspon tiga hari setelah usaha tersebut. Belanda pun mencari radio YBJ-6 ke pelosok Sumatera dan PDRI terus bergerilya untuk menghindari serangan pasukan Belanda. Lalu bagaimana rakyat Indonesia kembali merebut kemerdekaan Republik bangsa Indonesia?
#SINGKAP #PDRI #AGRESIMIlITER
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.