MAGELANG, KOMPAS.TV - Gubernur Jakarta sekaligus kader PDI Perjuangan Pramono Anung enggan menanggapi terkait apakah surat instruksi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk kadernya yang menjadi kepada daerah agar menunda ikut retret sudah dicabut atau belum.
Demikian Pramono Anung dikonfirmasi saat tiba di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, Senin (25/2/2025).
“Surat itu kewenangan sepenuhnya Ibu Mega dan DPP Partai,” kata Pramono.
Lantas Pramono dikonfirmasi, apakah kehadirannya dalam kegiatan retret di Magelang sebagai tanda instruksi tersebut sudah dicabut atau seizin dengan Megawati.
“Nanti hasil akan dianukan sendiri, tapi kami komunikasi dengan seluruh DPP yang ada,” ujar Pramono.
Baca Juga: Pramono Anung Akhirnya Ikut Retret: Ada yang Perlu Dipersiapkan, Inilah Bagian Proses Politik
Sebagaimana diketahui, retret yang digelar pemerintah tidak dihadiri oleh sejumlah kader PDIP yang menjadi kepala daerah pada hari pertama hingga ketiga. Hal tersebut terjadi karena Megawati Soekarnoputri mengeluarkan instruksi kepada kepala daerah dari PDIP untuk menunda hadir dalam retret di Magelang, Jawa Tengah.
Megawati beralasan telah terjadi kriminalisasi hukum terhadap Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto di Komisi Pemberantasan Korupsi RI yang membuatnya mengeluarkan sikap.
Ia pun menginstruksikan kepada seluruh Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah PDI Perjuangan untuk menunda perjalanan mengikuti retret di Magelang pada tanggal 21 - 28 Februari 2025.
Baca Juga: Ahmad Muzani Pastikan Retret Tanpa PDIP Tidak Pengaruhi Hubungan Prabowo-Megawati
“Sekiranya telah dalam perjalanan menuju Kota Magelang untuk berhenti dan menunggu arahan lebih lanjut dari Ketua Umum. Tetap berada dalam komunikasi aktif dan stand by commander call,” tulis edaran yang ditandatangani Megawati.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.