MAGELANG, KOMPAS.TV – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menyebut pelaksanaan retret kepala daerah di Akademi Militer (Akmil) Magelang mulai hari ini, Jumat (21/8/2025) hingga 28 Februari 2025.
Namun Bima belum bisa memastikan berapa jumlah peserta yang hadir dan absen. "Mari kita tunggu perkembangan sampai pukul 15.00, "katanya.
Bima juga belum bisa memastikan alasan yang tidak hadir. Meski ada surat perintah dari Ketua Umum PDIP Megawati agar kepala daerah dari PDIP tidak melanjutkan retret.
Ia menyampaikan hal itu pada wartawan di Media Center Magelang Retreat, Jumat (21/2/2025) menjelang pelaksanaan rertret.
Menurutnya, pelaksanaan retret kepala daerah ini berbeda dengan pelaksanaan retreat Kabinet Merah Putih.
“Tentu bereda antara kabinet merah putih dan kepala daerah. Dulu para menteri boleh didampingi ajudan satu orang, karena jumlahnya memang hanya 100, sekarang ini jumlahnya 500, nanti tambah jadi 1000 di dua hari terakhir,” ungkapnya.
Baca Juga: Gubernur-Wagub Gorontalo Sesuaikan Kebijakan Pemerintah Pusat dan Efisiensi Anggaran usai Dilantik
“Jadi para kepala daerah tidak diperkenankan membawa pendamping, protokol, ajudan, humas, dan lain-alin. Jadi betul-betul sendiri. Itu perbedaan yang paling utama,” tegasnya.
Ia menambahkan, saat pelaksanaan retreat Kabinet Merah Putih, ada sejumlah kegiatan lapangan seperti di Lembah Tidar.
“Yang kedua, dulu kita masih ada kegiatan-kegiatan fisik, ada naik ke lembah tidar, baris berbars yang cukup lama, saat ini karena lebih banyak dan banyak juga yang senior, tentu ini akan menyesuaikan dengan pembobotan yang lebih banyak di ruang-ruang kelas.”
Baca Juga: Terbaru! Wamendagri Jawab soal Konsekuensi Bagi Kepala Daerah yang Tidak Hadir Retret
Menurut Bima setelah peserta tiba, lanjut dia, barulah pihaknya akan dapat memberi pernyataan mengenai jumlah kehadiran dan apa kebijaksanan dari Kemendagri, Akmil, mapupun Lemhanas terkait kepala daerah yang tidak hadir.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.