JAKARTA, KOMPAS TV - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menegaskan pemerintah sedang mengkaji regulasi terkait status pekerja ojek online (ojol), termasuk hak mereka atas Tunjangan Hari Raya (THR).
Ia menyampaikan bahwa THR merupakan bagian dari budaya Indonesia dan harus menjadi perhatian bersama antara pekerja, pengusaha, dan pemerintah.
Terkait regulasi bagi pekerja platform digital, kata dia, pihaknya telah berkoordinasi dengan pakar, Organisasi Perburuhan Internasional (ILO), dan mempelajari kebijakan di negara lain.
Baca Juga: Presiden Prabowo Umumkan 8 Kebijakan Ekonomi, THR ASN-Pekerja Swasta Cair Maret 2025
"Kami ingin ada kepastian regulasi, supaya isunya tidak hanya THR. Ini PR besar kami. THR itu budaya kita. Saya bisa membayangkan ketika Ramadan, anaknya nanya, 'THR bapak mana?' Itu yang kita rasakan," ujar Yassierli dalam pertemuan dengan perwakilan pengemudi ojol di Jakarta, Senin (17/2/2025), dikutip dari laporan jurnalis Kompas TV.
Ia menyebut, pemerintah berkomitmen untuk menciptakan lapangan kerja yang berkualitas, termasuk dengan memastikan setiap pekerja mendapatkan jaminan sosial, kepastian upah, dan kesejahteraan.
"Kami dari Kemenaker menerjemahkan program Presiden Prabowo Asta Cita nomor 3 terkait penciptaan lapangan kerja. Ini tanggung jawab kami semua," ujarnya.
Selain itu, kata dia, perwakilan pengemudi ojol dan perusahaan platform telah beberapa kali berdiskusi dengan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) terkait THR.
"Kami mengedepankan diskusi, ini bukan sekadar masalah hak, tapi bentuk keberpihakan dan kepedulian pengusaha terhadap pekerja," katanya.
Yassierli berharap momentum diskusi tentang THR ojol dapat memperkuat kerja sama antara pengusaha platform dan pengemudi.
"Industrial Pancasila, kerja sama. Intinya, kami ingin bagaimana momen THR ojol ini bisa membangun hubungan baik antara pengusaha platform dan teman-teman driver," katanya.
Baca Juga: Prabowo Sebut THR PNS-Swasta Cair Maret, Diskon Tiket Pesawat-Tarif Tol Dilanjutkan
Ia juga mengapresiasi penyampaian aspirasi yang berlangsung dengan tertib dan kondusif.
"Aspirasi teman-teman sangat berarti. Ini partisipasi yang harus kita lewati bersama. Apapun regulasinya, harus tetap kondusif agar hasilnya terbaik bagi semua pihak," ujarnya.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.