Kompas TV nasional peristiwa

Kasus Pecah Ban di Tol karena Kualitas Ban Buruk? Ini Penjelasan Pakar

Kompas.tv - 3 Februari 2025, 05:45 WIB
kasus-pecah-ban-di-tol-karena-kualitas-ban-buruk-ini-penjelasan-pakar
Ilustrasi ban mobil. (Sumber: Photo by Jaye Haych on Unsplash)
Penulis : Kiki Luqman | Editor : Iman Firdaus

YOYAKARTA, KOMPAS.TV - Belakangan ini, media sosial diramaikan dengan beredarnya video amatir yang memperlihatkan sejumlah kendaraan pribadi dan niaga mengalami pecah ban dan velg di ruas Tol Cipali. 

Fenomena ini memicu berbagai komentar dari warganet, mulai dari keluhan hingga pertanyaan terkait prosedur klaim ganti rugi kepada pengelola tol.

Menanggapi hal tersebut, Bambang Widjanarko, Tire & Rim Consultant sekaligus Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (APTRINDO) Jawa Tengah &  Yogyakarta, memberikan klarifikasi penting terkait insiden ini.

"Perlu saya klarifikasi di sini, bahwa tidak ada satu pun produk ban yang sengaja didesain oleh pabriknya agar tahan terhadap benturan (impact resistance)," tegas Bambang melalui rilis resmi yang diterima oleh Kompas.TV, Minggu (2/2).

Menurutnya, ban yang diproduksi pabrikan umumnya dirancang untuk dua ketahanan utama, yakni ketahanan terhadap pemakaian jangka panjang (wear resistance) serta ketahanan terhadap tusukan dan goresan (cut and tear resistance). Namun, Bambang menegaskan bahwa ketahanan tersebut memiliki batasan.

"Itupun tidak seluruhnya berlaku, mengingat bahwa karet compound sebagai bahan baku ban secara dalil fisika pasti kalah kuat dibanding besi atau batu," jelasnya.

Bambang menambahkan bahwa segala jenis ban, termasuk ban dengan spesifikasi tinggi seperti untuk keperluan militer, tetap memiliki risiko kerusakan jika menghantam benda keras di jalan.

"Jadi ban apapun yang menghantam bibir lubang dan benda padat lainnya di sepanjang jalan seperti batu, besi, atau trotoar pasti akan mengalami kerusakan. Bahkan ban dengan tingkat kekerasan seperti ban untuk keperluan militer pun tidak didesain secara khusus untuk menghantam lubang," katanya.

Ia juga menyoroti bahwa sebelum adanya jalan tol Trans Jawa, kasus pecah ban dan velg sering terjadi, terutama saat musim penghujan. Namun, insiden serupa menurun drastis sejak tol tersebut beroperasi.

"Dahulu setiap musim penghujan tiba, pasti penjualan ban dan velg selalu meningkat karena para pengendara menghindari aquaplaning (hilang kendali di atas lapisan air) dan banyak yang rodanya membentur bibir lubang di jalan," ungkap Bambang.

Kasus pecah ban akibat benturan ini dikenal dengan beberapa istilah teknis di dunia otomotif, seperti impact burst (kerusakan akibat benturan), cut burst (kerusakan akibat terpotong), dan run flat (kehilangan tekanan udara).

Baca Juga: Truk Terguling Akibat Ban Pecah di Lumajang, Sopir Meninggal Dunia

Namun, Bambang menegaskan bahwa bukan berarti kendaraan tidak boleh melintasi jalanan rusak atau berbatu. Yang perlu diperhatikan adalah cara melintasinya.

"Bukan lantas berarti semua kendaraan tidak boleh melintasi jalanan rusak dan bebatuan. Boleh saja, karena yang tidak boleh adalah menghantam lubang di jalan, kalau melindas boleh saja," katanya.

Ia menjelaskan perbedaan antara menghantam lubang dan melindas lubang.

"Menghantam lubang terjadi karena pengemudi dikejutkan oleh kemunculan lubang secara tiba-tiba pada kecepatan tinggi, sedangkan melindas adalah melintasi lubang secara perlahan-lahan," jelasnya.

"Jika pengemudi sudah mengetahui adanya jalanan rusak, maka secara otomatis dia akan menurunkan kecepatannya ketika melintasinya," pungkasnya.

Baca Juga: Fasilitasi Olahraga Perempuan Berhijab Melalui Hijab Run, Akan Digelar 23 Februari 2025!


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas TV

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x