JAYAPURA, KOMPAS.TV - Pj. Gubernur Papua Ramses Limbong menyatakan, program makan bergizi gratis (MBG) di provinsi tersebut akan memperhatikan pangan lokal. Penyelenggaraan program disebutnya akan disesuaikan dengan kearifan setempat.
Menurutnya, bahan pangan lokal seperti sagu dan ubi-ubian akan dipertimbangkan sebagai menu utama makan bergizi gratis di sekolah.
"Sudah kami sampaikan kepada kepala gizi nasional bahwa MBG di Papua akan disesuaikan dengan kearifan lokal," kata Ramses di Jayapura, Rabu (15/1/2025).
Baca Juga: Anggaran Terbatas, Muhaimin sebut Program Makan Gratis Merata Dirasakan Penerima Manfaat Juli 2025
Kata Ramses, bahan pangan seperti sagu dan ubi-ubian akan dianalisis lebih dulu terkait gizi. Menurutnya menu dalam program makan gratis harus memenuhi standar gizi untuk anak sekolah.
"Tetap mengutamakan kearifan lokal, sagu, ubi-ubian, tapi harus diperhatikan kalori dan protein serta memenuhi standar gizi untuk dikonsumsi selama MBG di Papua," kata Ramses dikutip Kompas.com.
Lebih lanjut, Ramses menyebut anggaran MBG per porsi di setiap kabupaten/kota di Papua akan bervariasi. Patokan harga yang bervariasi tersebut disebutnya akan disampaikan ke Badan Gizi Nasional.
Di Kota Jayapura, harga MBG per porsi ditetapkan sebesar Rp25.000, sedangkan di kabupaten lain berkisar antara Rp30.000-Rp40.000.
"Kami akan buat surat ke Badan Gizi Nasional terkait harga per porsi untuk MBG di setiap kabupaten/kota yang berbeda-beda di Papua," katanya.
Ramses pun menyampaikan pelaksanaan program MBG di Papua tidak bisa dilakukan secara serentak. Pada tahap awal, program ini akan dilaksanakan bertahap lebih dulu di Jayapura dan Kabupaten Keerom.
"Kami akan memulai MBG di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, dan Kabupaten Keerom. Tiga kabupaten/kota ini akan kita dorong untuk pelaksanaan MBG," kata Ramses.
Baca Juga: Kemenkes Minta Masyarakat Segera Aktifkan BPJS Kesehatan demi Manfaatkan Skrining Gratis
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.