JAKARTA, KOMPAS TV - Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menanggapi desakan untuk menyelidiki polemik terkait pagar laut di kawasan Tangerang.
Dasco menegaskan, DPR tengah memprioritaskan langkah identifikasi pihak-pihak yang bertanggung jawab sebelum mengambil tindakan lebih lanjut.
"Kita sudah meminta komisi teknis untuk mengecek siapa pihak yang bertanggung jawab. Saat ini ada banyak pihak yang mengaku bertanggung jawab, termasuk nelayan dan kelompok masyarakat," ujar Dasco di gedung DPR, Jakarta, Senin (13/1/2025).
Menurutnya, langkah ini penting agar DPR tidak keliru dalam memanggil pihak terkait.
Baca Juga: Misteri Pagar Laut di Bekasi Terkuak, KKP Mengaku Sudah Tahu Pemiliknya
"Kalau tadi mau langsung dipanggil, kita takut salah panggil. Karena itu, sekarang kita fokus melakukan pengecekan kepada berbagai pihak, termasuk aparat penegak hukum, untuk mengetahui siapa yang sebenarnya ada di balik ini," katanya.
Dasco menambahkan, setelah masa reses selesai, DPR akan mengambil langkah lanjutan dengan mengirimkan komisi teknis untuk melakukan investigasi langsung ke lapangan.
"Nanti setelah masa sidang, mungkin kita akan kirim komisi teknis untuk turun ke lapangan. Kita ingin memastikan siapa yang sebenarnya ada di balik permasalahan ini," kata Dasco.
Sebelumnya, Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla), Laksamana Madya (Laksdya) Irvansyah menanggapi pagar laut misterius sepanjang 30,16 km di Tangerang.
Menurut Laksdya Irvansyah, pagar tersebut bisa dibongkar, lalu dicari siapa yang bertanggung jawab.
"Cuma pagar, robohkan, cari orangnya, bisa selesai, kan," ujarnya di Lapangan Proklamasi, Selasa (14/1/2025), dikutip Kompas.com.
Baca Juga: Tanggapi Pagar Laut di Bekasi dan Tangerang, Anggota DPR: Menyamakan Keduanya Adalah Penyesatan
Ia mengatakan, penyelesaian masalah pagar laut bisa ditangani oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) saja, tanpa perlu melibatkan kementerian atau lembaga lain.
"Saya kira dengan KKP saja bisa selesai. Bisa selesai. Itu sebenarnya tidak sulit, tidak perlu ramai-ramai (untuk menyelesaikan)," lanjutnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.