PACITAN, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa gempa tektonik dangkal yang mengguncang wilayah Pacitan, Jawa Timur, serta sejumlah daerah di Jawa Tengah, disebabkan oleh aktivitas subduksi lempeng pada zona megathrust.
Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan bahwa pusat gempa berada di laut, pada kedalaman 29 kilometer, dengan koordinat 8,88° LS dan 110,97° BT.
Lokasinya berjarak sekitar 79 kilometer di barat daya Pacitan, Jawa Timur. Pernyataan ini disampaikan di Jakarta pada Sabtu (11/1/2025).
Gempa yang berkekuatan Magnitudo 4,9 tersebut dirasakan di beberapa wilayah dengan intensitas II-III MMI. Wilayah yang terdampak di Jawa Timur meliputi Pacitan, Trenggalek, Ponorogo, Karangkates, dan Malang.
Baca Juga: Sejumlah Suporter Sambut Kedatangan Patrick Kluivert di Bandara Soetta
Sementara di Jawa Tengah, getaran terasa di Klaten, Yogyakarta, Wonogiri, Sukoharjo, hingga Surakarta.
Menurut analisis awal yang dilakukan oleh tim seismologis BMKG, gempa tersebut dikategorikan sebagai gempa dangkal yang dipicu oleh aktivitas subduksi lempeng di zona megathrust barat daya Pacitan.
"Gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami," kata Daryono dikutip dari Antara, Sabtu sore.
Ia juga menyampaikan bahwa hingga pukul 14.45 WIB, hasil monitoring menunjukkan hanya terdapat satu kali gempa susulan. Selain itu, belum ada laporan terkait kerusakan yang diakibatkan oleh peristiwa ini.
Daryono mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah terpengaruh oleh isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Ia menegaskan bahwa BMKG akan terus melakukan analisis dan melaporkan hasilnya secara menyeluruh.
Untuk mendapatkan informasi resmi dan akurat, masyarakat dapat mengakses aplikasi InfoBMKG, mengikuti media sosial resmi infoBMKG, atau langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.
Baca Juga: Gunung Kerinci Gempa 1.884 Kali, Badan Geologi Kementerian ESDM: Bisa Erupsi Tiba-Tiba
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.