JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Prabowo Subianto akhirnya mengumumkan penetapan anggaran makan bergizi gratis sebesar Rp10 ribu per porsinya.
Menurut Prabowo dengan anggaran Rp10 ribu per porsinya sudah cukup bermutu dan bergizi.
Sebelumnya, Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hariqo Satria menyebut program makan bergizi gratis dengan anggaran Rp10 ribu per porsinya sudah diuji coba dan dianggap layak memenuhi kebutuhan gizi anak.
Untuk program yang akan berjalan pada Januari 2025 ini, pemerintah menganggarkan Rp71 triliun dengan target 82,9 juta jiwa hingga 2029.
Jauh sebelum pemerintah membuat program makan bergizi gratis, sejumlah warga sudah ada yang melakukannya.
Langkah serupa juga dilakukan Yayasan Hafayu di Makassar, Sulawesi Selatan. Pengelola rumah makan, Icuk, menyebut pihaknya menyiapkan 300 hingga 400 porsi per hari.
Berdasarkan data BPS hingga Februari 2024, dari 282,4 juta jiwa penduduk terdapat 25,22 juta jiwa penduduk miskin di Indonesia.
Pemerintah menyebut, program makan bergizi gratis ini akan membantu pengeluaran keluarga miskin dan miskin ekstrem.
Tak hanya ibu hamil, ibu menyusui, balita hingga peserta didik yang jadi target program ini warga miskin pun dinilai perlu masuk target dari program yang akan berjalan pada 2 Januari 2025 ini.
Tak hanya pemerintah, program makan bergizi gratis sudah dilakukan sejumlah warga.
Aditya Prayoga pengelola 6 rumah makan gratis yang tersebar di Depok, Bogor dan Jakarta sudah memulainya sejak 6 tahun silam.
Lantas bagaimana Aditya memulai usahanya itu, hingga bagaimana pemerintah mempersiapkan generasi emas melalui program makan bergizi gratis?
Kita bahas selengkapnya bersama Aditya Prayoga, pengelola rumah makan gratis dan Agus Jabo Priyono, Wakil Menteri Sosial.
Baca Juga: Megawati Soroti Makan Bergizi Gratis, Pramono Anung Jawab Begini
#makanbergizi #makangratis #prabowo
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.