Kompas TV nasional peristiwa

3 Wilayah Alami Puncak Musim Hujan Desember 2024, BMKG Imbau Waspada Banjir dan Tanah Longsor

Kompas.tv - 3 Desember 2024, 07:27 WIB
3-wilayah-alami-puncak-musim-hujan-desember-2024-bmkg-imbau-waspada-banjir-dan-tanah-longsor
Ilustrasi musim hujan, BMKG sebut beberapa wilayah alami puncak musim hujan pada Desember 2024 (Sumber: Depositphotos)
Penulis : Dian Nita | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Deputi Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Ardhasena mengatakan wilayah yang mengalami puncak musim hujan pada November-Desember 2024 yaitu Sumatera, pesisir selatan Pulau Jawa, dan Kalimantan.

Ia menambahkan, berdasarkan analisis BMKG, potensi gangguan iklim basah untuk wilayah Indonesia secara umum hingga awal 2025.

"Secara umum Puncak Musim Hujan 2024/2025 diprediksi terjadi pada Bulan November 2024 hingga Februari 2025. Wilayah yang diprakirakan mengalami puncak musim hujan pada November - Desember 2024 antara lain sebagian Sumatera, pesisir selatan Pulau Jawa, dan Kalimantan," jelas Ardhasena, Sabtu (23/11/2024).

Baca Juga: Peringatan Dini BMKG 3-4 Desember 2024, 24 Wilayah Waspada Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang

"Sedangkan wilayah yang diprakirakan mengalami puncak musim hujan pada periode Bulan Januari - Februari 2025 yaitu wilayah Lampung, Jawa bagian utara, sebagian kecil dari Sulawesi, Bali, NTB, NTT, dan sebagian besar Papua," lanjutnya.

Melansir akun Instagram @infobmkg, Selasa (3/12/2024), dalam sepekan ke depan 3-9 Desember 2024, sejumlah fenomena atmosfer diprediksi meningkatkan potensi hujan lebat di Indonesia, terutama karena beberapa wilayah tengah memasuki puncak musim hujan.

Sirkulasi siklonik di Laut Natuna dan Samudra Hindia barat daya Banten memicu pengangkatan massa udara, memperbesar peluang terbentuknya awan hujan dengan intensitas tinggi dan berpotensi menimbulkan cuaca ekstrem.

Baca Juga: BMKG Prediksi Peningkatan Curah Hujan Semakin Intensif 20-26 Desember 2024, Waspada Bencana Ini

Selain itu, aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby, Kelvin, dan Low Frequency juga memperkuat dinamika atmosfer, mendukung hujan lebat dengan durasi dan intensitas lebih tinggi, terutama di wilayah Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi.

"Risiko banjir, genangan air, tanah longsor, serta banjir lahar di daerah aliran sungai yang berada di sekitar gunung berapi aktif pun berpotensi meningkat," tulis BMKG.

BMKG mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap cuaca ekstrem dan memantau informasi terkini melalui kanal resmi BMKG untuk langkah antisipasi.


 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x