JAKARTA, KOMPAS.TV – Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Deddy Sitorus berpendapat tidak ada faktor tunggal yang menyebabkan pasangan Pramono Anung-Rano Karno unggul dalam perolehan suara Pilkada Jakarta 2024 versi hitung cepat sejumlah lembaga survei.
Deddy menyampaikan hal itu dalam dialog Kompas Petang, Kompas TV, Jumat (29/11/2024), yang membahas mengenai perolehan suara di Pilkada Jakarta versi hitung cepat.
“Tidak ada faktor yang single determinant factor, artinya tidak ada faktor tunggal, tapi resultan dari banyak faktor,” tegasnya.
Baca Juga: Pramono-Rano Deklarasi Menang Pilkada Jakarta 1 Putaran, KPU DKI: yang Valid itu Versi Kami
“Kalau kita ikuti ke beakang, misalnya sejak munculnya pencalonan Ridwan Kamil itu penolakan masyarakat Jakarta dimulai dari yang namanya Jakmania dan sebagainya itu kan cukup kencang ya,” imbuhnya.
Menurut Deddy, saat itu juga muncul serangan yang cukup masif di dunia maya terkait berbagai unggahan lawas Ridwan di media sosial.
“Kemudian juga ada serangan yang cukup masif dari warga dunia maya terkait dengan berbagai postingan Ridwan Kamil yang menyerang Jakarta dan warga Jakarta. Kira-kira begitu.”
Saat ditanya, faktor mana yang lebih kuat antara ketokohan Pramono-Rano dan dukungan dari sejumlah tokoh seperti Anies Baswedan hingga Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Deddy kembali menegaskan tidak ada faktor tunggal.
“Tadi saya menyampaikan bahwa tidak ada determinant single factor, tidak ada faktor tunggal yang mengabaikan faktor lain.”
“Di awal tadi saya menyebutkan bahwa ketika nama Ridwan kamil muncul itu banyak penolakan dari masyarakat, baik masyarakat yang berkelompok seperti Jakmania maupun masyarakat yang bersuara, netizen di dunia maya,” ulangnya.
Selain itu, lanjut Deddy, kombinasi Pramono Anung dan Rano Karno merupakan paduan yang bagus.
Baca Juga: KPU Sebut 97,75 Persen Data Suara Pilkada 2024 Telah Masuk di Sirekap | SERIAL PILKADA
“Kita melihat bahwa kombinasi pasangan Pramono Anung dan Rano Karno ini blending yang cukup bagus,” tegasnya.
“Kita ketahui bahwa Mas Pram ini kan sudah malang melintang di politik cukup lama, dan bervariasi jabatannya. Beliau tidak punya rekam jejak yang bisa mencederai kesukaan pemilih,” tambah politikus PDIP itu.
Demikian pula, kata dia, Rano Karno pernah menjadi gubernur Banten dan merupakan figur publik yang cukup kuat.
“Jadi ada banyak faktor. Kemudian ditambah dengan masuknya dukungan tokoh-tokoh seperti Pak Anies Baswedan dan lain-lain.”
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.