Kompas TV nasional peristiwa

Cerita Desa Selamat Diserang Puluhan Anggota TNI: Mereka Bawa Senjata Tajam dan Dobel Stik

Kompas.tv - 11 November 2024, 15:31 WIB
cerita-desa-selamat-diserang-puluhan-anggota-tni-mereka-bawa-senjata-tajam-dan-dobel-stik
Warga menangis histeris saat pemakaman Raden Barus (60), korban penyerangan anggota Batalyon Artileri Medan-2/Kilap Sumagan, di Kecamatan Sibiru-Biru, Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu (10/11/2024).(Sumber:Kompas.id-)
Penulis : Iman Firdaus | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Nahas betul nasib yang menimpa Rofika Tarigan (18). Baru saja keluar rumah menuju ke warung untuk membeli rokok, namun bertemu dengan puluhan anggota tentara dari Batalyon Artileri Medan (Armed)-2/Kilap Sumagan.

 ”Saya ditarik ke luar rumah. Lalu saya dipukuli terus-menerus oleh puluhan anggota Armed. Setelah terluka, saya dibawa ke asrama Armed. Saya diperlakukan seperti penjahat, padahal saya tidak tahu apa-apa,” kata Rofika dikutip dari Kompas.id

Rofika adalah salah satu warga di Kecamatan Sibiru-Biru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara yang menjadi korban penyerangan puluhan tentara itu, pada Jumat (8/11/2024) 

Puluhan anggota TNI itu menyerang perkampungan warga di dekat markasnya di Kecamatan Sibiru-Biru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, dipicu dari cekcok di jalan saat berpapasan dengan sepeda motor. Anggota TNI lantas menyisir kampung, mendobrak rumah, menyeret, dan menganiaya warga hingga luka dan tewas. Para penyerang membawa senjata tajam dan dobel stik.

Baca Juga: Polisi Tangkap Anggota Ormas yang Keroyok Anggota TNI di Kebayoran Baru, Kejar Sejumlah Pelaku Lain

Akibat penganiayaan dan pengeroyokan oleh puluhan anggota TNI itu, Rofika mengalami luka robek di kepala. Punggungnya pun penuh memar karena dipukul oleh puluhan anggota Armed. Tangannya juga memar dan bengkak diduga dihantam dengan pistol.

”Mereka sangat ramai, sekitar 50 orang. Saya melihat ada yang memakai dobel stik, ada yang membawa senjata tajam,” kata Rofika.

Rofika dan beberapa orang yang sempat ditahan di Markas Armed-2 itu akhirnya dilepaskan pada Sabtu dini hari. Setelah serangan anggota TNI itu mereda, warga berupaya menyelamatkan korban penganiayaan. Puluhan warga yang terluka dibawa ke rumah sakit.

Mereka awalnya dirawat di Rumah Sakit Umum Sembiring. Mereka lalu dipindahkan ke Rumah Sakit Putri Hijau milik Kodam I Bukit Barisan. Warga yang mengalami luka ringan bisa langsung pulang setelah mendapatkan perawatan.

Proses Hukum

Kepala Penerangan Kodam I Bukit Barisan Kolonel Dody Yudha menjelaskan, proses hukum telah berjalan terhadap semua anggota Armed-2 yang terlibat dalam penyerangan warga itu.

”Oknum yang terkonfirmasi ada 33 orang. Mereka diperiksa di Polisi Militer Kodam I BB,” kata Dody.

Dody mengatakan, Pangdam I Bukit Barisan sudah melaksanakan jam komandan di Armed-2 untuk memberikan arahan kepada seluruh prajurit. Pangdam I Bukit Barisan juga memimpin langsung mediasi dengan warga.

”Pada intinya tidak akan terjadi lagi kejadian penyerangan tersebut sehingga diharapkan suasana kondusif di sana,” kata Dody.

Baca Juga: 2 Orang Tewas setelah Kampung di Deli Serdang Diserang, Warga Sebut Pelaku Ratusan Orang

Saat ditanya penyebab penyerangan, Dody menyebut mereka masih menyelidiki hal itu. Kodam I BB juga belum menjelaskan kronologi hasil penyelidikan mereka. Dugaan awal, anggota Armed-2 terlibat perkelahian dengan beberapa pemuda warga Desa Selamat pada Jumat sore. Perkelahian diawali dengan cekcok antara anggota TNI dan warga yang melintas di jalan.


 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x