Kompas TV nasional peristiwa

Survei Litbang Kompas: Andika-Hendi Unggul di Gen-Z, Tapi "Undecided Voters" Lebih Tinggi

Kompas.tv - 4 November 2024, 09:17 WIB
survei-litbang-kompas-andika-hendi-unggul-di-gen-z-tapi-undecided-voters-lebih-tinggi
Elektabilitas Andika Perkasa–Hendrar Prihadi (Andika-Hendi) lebih tinggi ketimbang Ahmad Luthfi–Taj Yasin (Luthfi-Yasin) di kalangan Gen-Z pada Pilkada Jawa Tengah (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV- Survei Litbang Kompas menunjukkan generasi Z atau Gen-Z lebih memilih Andika Perkasa–Hendrar Prihadi (Andika-Hendi) ketimbang Ahmad Luthfi–Taj Yasin (Luthfi-Yasin) pada Pilkada Jawa Tengah.

Hal itu ditunjukkan dari elektabilitas Andika-Hendi yang berada di angka 36,2 persen sementara Luthfi-Yasin 25,5 persen.

Demikian Vincentius Gitiyarko menjelaskan dalam Breaking News Kompas TV tentang Hasil Survei Litbang Kompas pada Pilkada Jawa Tengah, Senin (4/11/2024).

“Ini menunjukkan bahwa sebenarnya sejauh ini berarti memang Andika Perkasa ini terindikasi lebih banyak berkampanye atau bersosialiasi lewat media-media yang lebih dekat dengan muda (Gen-Z),” kata Tiar, demikian Vincentius Gitiyarko disapa.

Tiar lebih lanjut menyampaikan, meski Andika—Hendi lebih banyak dipilih pemilih Gen-Z tetapi perolehannya tidak lebih baik jika mencermati persentase pemilih bimbang atau "undecided voters". Tiar menyampaikan pemilih bimbang atau undecided voters Gen-Z di Pilkada Jawa Tengah mencapai 38,3 persen.

Baca Juga: Survei Litbang Kompas Tidak Bisa Sebut Andika-Hendi Unggul di Jateng: Masih dalam Margin of Error

“Ini kan selisihnya relative Gen-Z itu mengarahkan pilihannya ke Andika Perkasa, walaupun kita juga masih melihat ada angka undecided voters yang lebih tinggi,” kata Tiar.

Dalam keterangannya, Tiar menunjukkan tingginya pemilih bimbang atau "undecided voters" di Pilkada Jateng bukan hanya terjadi di Gen-Z.

Menurut Tiar, pemilih yang belum tahu atau belum menentukan pilihan di Pilkada Jateng terjadi di semua tingkatan generasi. Mengacu pada data, pemilih bimbang  di Pilkada Jateng tertinggi berasa dari generasi usia 58-76 tahun atau baby boomers di angka 54,6 persen.

Sementara pada generasi X yang berada di usia 44-57 tahun menunjukkan 44,5 persen pemilih menjawab tidak tahu atau belum menentukan pilihan. Namun di tataran generasi X, pasangan Luthfi-Yasin mendapatkan elektabilitas 32,7 persen atau lebih tinggi ketimbang perolehan Andika-Hendar yang berada di posisi 22,8 persen.

Baca Juga: Peneliti Litbang Kompas: 43,1 Persen Pemilih Bimbang di Pilkada Jateng Akan Tentukan Peta Persaingan

Tingginya pemilih yang menjawab tidak tahu atau belum menentukan pilihan juga ditunjukkan oleh Gen-Y Madya di usia 36-43 tahun dengan hasil 44,4 persen. Berbeda dengan kelompok pemilih generasi X, pasangan Andika-Hendar meraih dukungan 29 persen atau lebih tinggi ketimbang Luthfi-Yasin di posisi 26,6 persen.

Begitu pun pada Gen-Y Muda di kelompok usia 28-35 Tahun, pasangan Andika-Hendar mendapatkan dukungan 30,7 persen atau lebih tinggi ketimbang Luthfi-Yasin yang berada di posisi 28,6 persen. Sama halnya dengan generasi di atasnya, Gen-Y Muda juga menunjukkan persentase tinggi atau 40,7 persen untuk pemilih yang menjawab tidak tahu atau belum menentukan pilihan.

Kemudian terkait generasi Gen-Z atau pemilih di bawah usia 28 tahun, pemilih yang menjawab tidak tahu atau belum menentukan pilihan berada di posisi 38,3 persen. Angka ini terendah jika mencermati hasil-hasil elektabilitas berdasarkan generasi. Sementara itu pada Gen-Z, pasangan Andika-Hendar memperoleh elektabilitas 36,2 persen atau lebih tinggi ketimbang Luthfi-Yasin yang mendapatkan dukungan 25,5 persen.

Survei Litbang Kompas dilakukan dalam rentang 15-20 Oktober 2024 terhadap 1.000 responden yang diberikan pertanyaan model tertutup. Survei memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error kurang lebih 3,1 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. Meskipun demikian, kesalahan di luar pemilihan sampel dimungkinkan terjadi. Survei dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas (PT Kompas Media Nusantara).


 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x

A PHP Error was encountered

Severity: Core Warning

Message: PHP Startup: Unable to load dynamic library 'newrelic.so' (tried: /usr/lib64/php/modules/newrelic.so (/usr/lib64/php/modules/newrelic.so: cannot open shared object file: No such file or directory), /usr/lib64/php/modules/newrelic.so.so (/usr/lib64/php/modules/newrelic.so.so: cannot open shared object file: No such file or directory))

Filename: Unknown

Line Number: 0

Backtrace: