JAKARTA, KOMPAS.TV - Makan siang dan susu gratis di sekolah dan pesantren merupakan salah satu program terbaik cepat yang dikampanyekan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam Pemilu 2024.
Program ini mendukung visi "Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045," yang dinilai mendesak dilaksanakan demi memberantas stunting atau tengkes.
Makan siang dan susu gratis menargetkan lebih dari 80 juta penerima manfaat yang merupakan siswa pra-sekolah, SD, SMP, SMA dan pesantren.
Program ini juga dimaksudkan untuk menyalurkan bantuan gizi kepada ibu hamil dan anak balita di Indonesia.
Ini dilakukan mengingat gizi buruk anak juga disumbang oleh asupan gizi buruk sejak masa kehamilan.
Dalam perjalanannya, program ini berganti istilah menjadi makan bergizi gratis.
Pemerintahan Presiden Joko Widodo telah memastikan bahwa program makan bergizi gratis telah masuk dalam rancangan APBN 2025 dengan alokasi anggaran disepakati sebesar Rp71 triliun dan dilakukan secara bertahap dengan cakupan penerima manfaat 100 persen pada 2029.
Sejak Februari lalu, program unggulan di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto itu telah diuji coba di sejumlah daerah di Indonesia dengan anggaran Rp15 ribu hingga Rp25 ribu per porsi.
Implementasi program makan bergizi gratis begitu dinanti karena menawarkan solusi pemenuhan nutrisi untuk tumbuh kembang, terutama anak-anak dari keluarga tidak mampu.
Meski begitu, sejumlah hambatan harus diatasi oleh pemerintah Prabowo-Gibran.
Bukan hanya soal anggaran yang mencukupi, tetapi juga pengawasan kualitas menu yang harus memenuhi angka kecukupan gizi.
Distribusi makan bergizi gratis bisa jadi akan memberi tantangan lebih besar di daerah 3T: tertinggal, terdepan dan terluar.
Baca Juga: Detik-Detik Kedatangan Kabinet Prabowo-Gibran di Akmil Magelang: Kompak Pakai Kemeja Putih & Topi
#gibran #makanbergizigratis #ujicibamakanbergizi
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.