Kompas TV nasional peristiwa

Presiden Jokowi Perintahkan Menlu Percepat Evakuasi WNI dari Lebanon

Kompas.tv - 2 Oktober 2024, 12:50 WIB
presiden-jokowi-perintahkan-menlu-percepat-evakuasi-wni-dari-lebanon
Presiden Joko Widodo di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Rabu (3/10/2024). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo perintahkan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk mempercepat proses evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Lebanon.

Perintah tersebut disampaikan Presiden Jokowi kepada Menlu menyusul serangan Israel ke Lebanon yang mengakibatkan ribuan orang tewas.

Demikian Presiden Jokowi menyampaikan usai meresmikan Pos Lintas Batas Negara di Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (2/10/2024).

“Kementerian luar Negeri, Bu Menteri sudah saya perintahkan untuk menindaklanjuti apa yang sudah saya sampaikan, agar keselamatan perlindungan terhadap warga kita di nomor satukan dan evakuasi disegerakan,” ucap Jokowi.

Baca Juga: Melayat ke Rumah Duka Marissa Haque, Rano Karno: Semoga Husnul Khotimah

Mengutip dari Kompas.com, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia Roy Soemirat mengatakan proses evakuasi terhadap warga negara Indonesia (WNI) dari Lebanon sedang berlangsung.

Evakuasi, kata Roy, dilakukan sebagai wujud prioritas utama pemerintah dalam memastikan keselamatan warga negaranya.

“Keselamatan WNI juga terus menjadi perhatian utama Pemerintah RI, terkait hal ini proses evakuasi WNI dari Lebanon juga sedang berlangsung,” ujar Roy.

Roy lebih lanjut menuturkan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beirut di Lebanon terus melakukan koordinasi dan komunikasi di seluruh wilayah konflik tersebut.

Baca Juga: Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Temef di NTT Senilai Rp2,7 Triliun

Sebelumnya, Kuasa Usaha Ad Interm KBRI Beirut Yosi Aprizal menyebutkan bahwa ada 157 orang WNI di Lebanon, 70 orang di antara tidak bersedia dievakuasi.


“Jadi dari 157 warga kita (WNI) di Lebanon, sebanyak 70 orang sudah menyatakan tidak bersedia untuk dievakuasi. Mereka telah menyampaikan surat pertanggungjawaban mutlak, bahwa mereka akan bertanggung jawab secara pribadi atas keamanan dan keselamatan mereka,” kata Yosi, Kamis (26/9/2024) pekan lalu.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x