JAKARTA, KOMPAS.TV - Kerap ditanyakan, inilah hari yang diperingati pada Kamis (26/9/2024). Tanggal 26 September 2024 yang jatuh pada hari Kamis memiliki dua peringatan penting, yaitu Hari Statistik Nasional dan Hari Kontrasepsi Sedunia.
Kedua peringatan ini memiliki makna dan tujuan yang signifikan bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Peringatan Hari Statistik Nasional dan Hari Kontrasepsi Sedunia pada 26 September 2024 menjadi pengingat akan pentingnya data akurat dan perencanaan keluarga.
Hari Statistik Nasional
Hari Statistik Nasional diperingati untuk menghormati diundangkannya Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1960 tentang Statistik di Indonesia. Peringatan ini juga bertepatan dengan hari ulang tahun Badan Pusat Statistik (BPS).
Sejarah kegiatan statistik di Indonesia dapat ditelusuri hingga zaman kolonial Belanda. Dilansir dari Kompas.com, Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels menggunakan statistik untuk mengidentifikasi dan menentukan prioritas eksploitasi wilayah.
Setelah kemerdekaan Indonesia, lembaga statistik mengalami beberapa kali perubahan nama dan struktur:
Peringatan Hari Statistik Nasional adalah momentum untuk menyadari peran vital statistik dalam perencanaan dan pengambilan keputusan di berbagai sektor pembangunan.
Baca Juga: Simak, Berikut Kalender Jawa Oktober 2024 Lengkap dengan Informasi Weton dan Penanggalan Hijriah
Hari Kontrasepsi Sedunia
Hari Kontrasepsi Sedunia diperingati sebagai kampanye global untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya penggunaan kontrasepsi bagi kesehatan reproduksi.
Di Indonesia, peringatan ini menjadi bagian dari program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana).
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengadakan Pekan Pelayanan KB secara serentak di seluruh Indonesia pada 10-20 September 2024 sebagai bagian dari peringatan ini.
Tema yang diusung Indonesia untuk Hari Kontrasepsi Sedunia 2024 adalah "Pelayanan KB Berkualitas untuk Indonesia Emas Tahun 2045".
Tema ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keluarga berencana dan pemilihan kontrasepsi yang tepat.
Penelitian Prof. Ascobat Gani menunjukkan bahwa tanpa program KB, penduduk Indonesia bisa bertambah sekitar 80 juta jiwa.
Peningkatan jumlah penduduk yang tidak terkendali dapat memperparah masalah-masalah seperti kemiskinan dan stunting.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.