JAKARTA, KOMPAS.TV- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, perselisihan antara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), akan selesai sehingga berubah dari "gegeran" menjadi "ger-geran".
Ia menyebut, gegeran yang dalam bahasa Jawa berarti keributan, sedangkan istilah ger-geran yang berarti tertawa bersama.
"Itu saya kira itu nanti juga selesai. Biasa di NU itu awalnya gegeran (ribut), akhirnya ger-geran," kata Ma'ruf di Istana Merdeka Jakarta, seperti dilaporkan Tim Liputan KompasTV, Sabtu (17/8/2024).
Baca Juga: Jokowi Tanya Soal Polemik PBNU-PKB Saat Bertemu Gus Yahya di Istana
Sebelumnya, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar melaporkan kepada Wakil Presiden Ma'ruf Amin bahwa ada keinginan intervensi PBNU terhadap PKB.
Pria yang akrab disapa Cak Imin itu menyampaikan, jika Wapres meminta semua pihak taat konstitusi.
"Beliau sampaikan 'ya semua harus taat konstitusi, karena PBNU dan PKB dua organisasi yang berbeda. Satunya organisasi politik, satunya organisasi masyarakat'," ujarnya usai bertemu Ma'ruf Amin di Rumah Dinas Wapres, Jakarta, Kamis (15/8).
Baca Juga: Cak Imin Klaim Ada segelintir Orang dari PBNU yang Nafsu Cawe-Cawe ke PKB
Sebagai informasi, Ma'ruf Amin merupakan salah satu pendiri sekaligus ketua dewan syuro pertama PKB, sebelum Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Cak Imin berharap agar PBNU taat terhadap konstitusi, yaitu Undang-Undang Partai Politik dan Organisasi Masyarakat. Namun ia mengaku tetap menghormati PBNU, terutama untuk masukan dan kritik yang dapat menjadi modal agar partai berlambang bola dunia yang dikeliling sembilan bintang itu lebih baik.
"Tapi bahwa perlu saya sampaikan, PBNU dan PKB organisasi yang berbeda secara konstitusional. Masing-masing dijamin oleh konstitusi negara," ucapnya seperti dikutip dari Antara.
Sumber : Kompas TV, Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.