Kompas TV nasional humaniora

Daftar Pakaian Adat Indonesia yang Sering Digunakan saat Perayaan HUT RI pada 17 Agustus

Kompas.tv - 13 Agustus 2024, 17:53 WIB
daftar-pakaian-adat-indonesia-yang-sering-digunakan-saat-perayaan-hut-ri-pada-17-agustus
Ilustrasi. Presiden Joko Widodo atau Jokowi tampak memakai pakaian adat Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku, saat menyampaikan pidato kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR 2023 di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, 16 Agustus 2023. (Sumber: Willy Kurniawan/Pool Photo via AP)
Penulis : Kiki Luqman | Editor : Deni Muliya

JAKARTA,KOMPAS.TV - Pakaian nasional adat daerah Indonesia biasanya menjadi busana yang digunakan saat perayaan HUT RI pada setiap 17 Agustus. 

Pakaian adat Indonesia tentunya amat beragam dan berbeda-beda tiap daerah.

Pakaian adat ini mencerminkan keragaman budaya yang ada di Indonesia dan menjadi simbol kebanggaan serta identitas setiap daerah.

Setiap pakaian adat memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri yang dipengaruhi oleh tradisi dan budaya lokal.

Berikut daftar nama pakaian adat di Indonesia dikutip dari berbagai sumber:

  • Provinsi Gorontalo: Biliu dan Makuta
  • Provinsi Sulawesi Barat: Pattuqduq Towaine
  • Provinsi Sulawesi Tengah: Baju Nggembe
  • Provinsi Sulawesi Utara: Laku Tepu
  • Provinsi Sulawesi Tenggara: Kinawo, Babu Nggawi
  • Provinsi Sulawesi Selatan: Baju Bodo, Baju Pokko
  • Provinsi Bali: Pakaian Adat Payas Agung
  • Provinsi Nusa Tenggara Timur: Pakaian Suku Sabu
  • Provinsi Nusa Tenggara Barat: Pakaian Adat Lambung
  • Provinsi Maluku: Baju Cele
  • Provinsi Maluku Utara: Manteren Lamo
  • Provinsi Papua: Koteka atau Holim
  • Provinsi Papua Barat: Pakaian Adat Ewer
  • Provinsi Papua Pegunungan: Koteka atau Holim
  • Provinsi Papua Selatan: Pummi
  • Provinsi Papua Tengah: Koteka atau Holim
  • Provinsi Papua Barat Daya: Pakaian Adat Ewer dan Topi Kasuari.

Baca Juga: Masyarakat Pontianak Gotong-Royong Bersihkan Lingkungan Peringati HUT Ke-79 RI

  • Provinsi Kalimantan Barat: King Baba dan King Tompang
  • Provinsi Kalimantan Timur: Pakaian Adat Kustin
  • Provinsi Kalimantan Selatan: Babaju Kun Galung Pacinan
  • Provinsi Kalimantan Tengah: Sangkarut
  • Provinsi Kalimantan Utara: Ta'a dan Sapei Sapaq
  • Provinsi Aceh: Ulee Balang
  • Provinsi Sumatera Utara: Ulos
  • Provinsi Sumatera Barat: Bundo Kanduang
  • Provinsi Riau: Teluk Belanga dan Kebaya Laboh
  • Provinsi Kepulauan Riau: Teluk Belanga dan Kebaya Laboh
  • Provinsi Bengkulu: Rejang Lebong
  • Provinsi Jambi: Baju Kurung Tanggung
  • Provinsi Lampung: Tulang Bawang
  • Provinsi Sumatera Selatan: Aesan Gede
  • Provinsi Bangka Belitung: Paksian
  • Provinsi Banten: Baju Pangsi
  • Provinsi DKI Jakarta: Kebaya Encim dan Sadariah
  • Provinsi Jawa Barat: Pakaian Adat Bedahan dan Kebaya Sunda
  • Provinsi Jawa Tengah: Kebaya Jawa
  • Provinsi DI Yogyakarta: Kebaya Ksatrian
  • Provinsi Jawa Timur: Pesa'an

Terkait HUT ke-79 Republik Indonesia, sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, awalnya pemerintah berencana untuk mengundang 8.000 orang ke upacara HUT ke-79 Republik Indonesia di Ibu Kota Nusantara (IKN). 

Namun, rencana tersebut terpaksa dibatalkan karena keterbatasan kapasitas dan akomodasi di IKN. 

Baca Juga: Perempuan Berkebaya Indonesia Berbagi Sembako dan Obat-Obatan untuk Masyarakat Adat Baduy

Jokowi menyampaikan hal ini saat meresmikan peletakan batu pertama pembangunan Nusantara International Convention Center and Hotel oleh Royal Golden Eagle (RGE) Group di IKN, pada Senin (12/8/2024).

"Nanti akan ada upacara di ibu kota Nusantara. Awal-awal yang diundang itu 8.000, dihitung-hitung ternyata hotelnya nggak cukup, akomodasi tidak cukup, konsumsi juga sangat sulit karena memang ekosistemnya belum terbangun di sini," kata Jokowi dikutip dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (12/8).

Jokowi menjelaskan, jumlah undangan sempat dikurangi menjadi 4.000 orang.

Namun, kapasitas lapangan upacara di Istana Negara IKN tetap tidak dapat menampung jumlah tamu tersebut.

Meskipun jumlah tamu sudah dikurangi setengahnya, masalah akomodasi dan konsumsi masih belum bisa teratasi.

Setelah itu, jumlah tamu dikurangi lagi menjadi 2.000 orang sebelum akhirnya diputuskan hanya 1.300 orang yang akan diundang untuk menghadiri upacara di IKN pada Sabtu (17/8/2024) akhir pekan ini.

"2.000 (tamu) pun masih tidak cukup, akhirnya keputusan terakhir kemarin menjadi 1.300 tamu yang akan diundang ke Istana Negara untuk mengikuti upacara Hari Ulang Tahun Kemerdekaan yang ke-79," ucap Jokowi.

Baca Juga: Presiden Jokowi Undang Gubernur, Bupati, Wali Kota se-Indonesia Lihat Perkembangan IKN




Sumber : Kompas TV, KG Media




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x