JAKARTA, KOMPAS.TV - Staf khusus Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi, Grace Natalie meragukan pernyataan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri tentang keinginan Jokowi memperpanjang masa jabatan menjadi tiga periode.
Grace mempertanyakan bukti yang mendukung ucapan Megawati tersebut.
Megawati sebelumnya mengonfirmasi keinginan Jokowi untuk memperpanjang masa jabatan.
Hal tersebut disampaikan Megawati dalam acara penyerahan duplikat bendera pusaka kepada gubernur se-Indonesia di Balai Samudra, Jakarta, Senin (5/8/2024).
"Jika (ucapan Megawati) tidak (bisa dibuktikan), dapat dipahami sebagai hoaks atau fitnah," kata Grace, Selasa (6/8).
Baca Juga: Megawati Sebut Hubungannya Baik dengan Jokowi, Pratikno Pastikan Belum Ada Jadwal Pertemuan
Wakil Ketua Dewan Pembina PSI itu menambahkan, pernyataan Megawati belakangan ini berbeda dengan Ketua DPR Puan Maharani. Grace menyinggung Puan sempat menyatakan Jokowi tidak pernah meminta perpanjangan masa jabatan pada Oktober 2023 lalu.
"Kalau ada dua pernyataan yang berbeda seperti ini, kemungkinan salah satu berbohong. Yang mana yang bohong? Bu Mega atau Mbak Puan?" kata Grace.
Megawati menyampaikan keinginan Jokowi memperpanjang masa jabatan saat berpidato di acara penyerahan duplikat bendera pusaka. Waktu itu, Megawati menegaskan hubungannya dengan Jokowi baik-baik saja. Dirinya sekadar menolak keinginan presiden menjabat tiga periode.
"Saya sama presiden (Jokowi) baik-baik saja. Memangnya kenapa? Hanya karena saya dikatakan karena saya tidak mau ketika diminta tiga periode? Atau karena saya katanya tidak mau memperpanjang (masa jabatan)?" kata Megawati, Senin (5/8).
Pengajar ilmu politik di Universitas Airlangga, Airlangga Pribadi menilai pernyataan Megawati tersebut sebagai upaya membongkar manuver-manuver pelanggaran demokrasi di periode kedua kekuasaan Jokowi.
Airlangga menambahkan, pernyataan itu dapat dipandang sebagai prinsip demokrasi Megawati. Menurutnya, walaupun menjaga hubungan baik, Megawati tidak meminggirkan komitmen terhadap prinsip demokrasi, salah satunya batasan periode kekuasaan.
"Bu Mega hendak membongkar tentang manuver-manuver pelanggaran demokrasi yang muncul dari aliansi kekuasaan yang berada pada poros Jokowi,” kata Airlangga dikutip Kompas.id.
"Ini langkah pembukaan untuk melakukan langkah perlawanan politik terhadap aliansi kuasa Jokowi. Dengan menegaskan seperti itu, maka sikap politik Mega menjadi absah secara etis-moral politik."
Baca Juga: Puan Maharani Bantah Isu Jokowi Minta Jadi Presiden Tiga Periode
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.