JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan terjadinya kekeringan ekstrem di sejumlah daerah di Provinsi Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Kondisi ini terjadi setelah daerah-daerah tersebut tidak mengalami hujan selama hampir tiga bulan.
Deputi Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan mengatakan bahwa 18 kabupaten/kota dan puluhan kecamatan di tiga provinsi tersebut mengalami kekeringan dengan kategori ekstrem akibat kurangnya curah hujan.
"Termasuk potensi gangguan kesehatan masyarakat salah satunya dari penyebaran penyakit demam berdarah juga perlu diperhatikan karena musim kering dapat meningkatkan frekuensi gigitan nyamuk," kata dia, Rabu (24/7/2024) dikutip dari Antara.
Ia menyarankan agar upaya mitigasi dan penanggulangan ditingkatkan setidaknya hingga September, yang diprakirakan menjadi akhir puncak musim kering tahun ini.
Baca Juga: Peringatan Dini BMKG, Wilayah Ini Waspada Curah Hujan Tinggi dan Potensi Banjir hingga 31 Juli 2024
Rincian daerah yang mengalami kekeringan ekstrem:
Selain tiga provinsi tersebut, BMKG juga melaporkan bahwa musim kering telah melanda 45 persen zona musim Indonesia hingga pertengahan Juli 2024.
Baca Juga: Sepekan ke Depan, BMKG Prediksi Wilayah Ini Masih Diguyur Hujan Lebat-Angin Kencang 23-29 Juli 2024
Daerah-daerah yang terkena dampak meliputi sebagian wilayah di Aceh, Sumatera Utara, Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Papua Selatan.
BMKG mengimbau semua pihak untuk waspada dan mengambil tindakan preventif guna mengurangi risiko dan dampak negatif yang mungkin timbul akibat kondisi cuaca ekstrem ini.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.