Kompas TV nasional peristiwa

Politikus PKS Minta Tim Prabowo-Gibran Jangan Bingung soal Makan Siang Gratis: Harus Dilaksanakan

Kompas.tv - 20 Juli 2024, 05:05 WIB
politikus-pks-minta-tim-prabowo-gibran-jangan-bingung-soal-makan-siang-gratis-harus-dilaksanakan
Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid (HNW) saat ditemui di DPP PKS, Jakarta Selatan, Selasa (18/6/2024). (Sumber: KOMPAS TV)
Penulis : Iman Firdaus | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid (HNW) meminta agar agar tim Prabowo-Gibran tidak bingung dengan anggaran untuk program Makan Bergizi Gratis. Sebab, mereka sudah berkampanye saat Pilpres, maka saatnya untuk serius dilaksanakan. 

"Jangan kemudian mereka dibuat bingung dengan anggaran yang akan digelontorkan ini," kata HNW di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (19/7/2024), menanggapi simpang siur besaran anggaran makan siang gratis bergizi. 

Menurut Wakil Ketua Majelis Syura PKS ini, KIM (Koalisi Indonesia Maju) dan tim Prabowo-Gibran harus benar-benar solid dalam menjelaskan masalah sehingga menenteramkan mereka yang memilih mereka berdua atas dasar makan siang gratis.

Menurut dia, janji kampanye Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024 yang canangkan program Makan Siang Gratis dengan kisaran biaya Rp15 ribu per orang harus ditepati.

"Ketika dahulu begitu ingar bingar menyuarakan tentang makan siang gratis dengan anggaran yang Rp15 ribuan, kemudian mungkin karena itulah rakyat milih mereka berdua, ya harusnya itu diseriusin atau dilaksanakan," katanya dikutip dari Antara.

Baca Juga: Beda Cerita Menko Muhadjir dan Tim Prabowo-Gibran soal Harga Makan Siang Bergizi Gratis

Sehingga, sudah sewajarnya bila sudah dilakukan kajian terlebih dahulu sebelum dikampanyekan, sehingga ketika terpilih harus dapat memperjuangkan pula besaran anggaran untuk mencukupinya.

"Ketika kemarin berani menyuarakan 'kan sudah ada kajiannya dong, tentu sudah tahu anggarannya dari mana dong. Kalau kemudian itu sudah mereka kampanyekan, atas dasar itu mereka dipilih, di antaranya tentu ya mereka akan memperjuangkan anggaran itu bisa terwujudkan," ujarnya.

Anggaran makan bergizi gratis apabila dipangkas menjadi Rp7.500 per porsi, menurut HNW, akan sulit direalisasikan di sejumlah wilayah di Tanah Air.

"Karena Rp7.500 dan banyak orang mengatakan bahwa Rp7.500 dapat apa gitu ya, apalagi di Jakarta, apalagi di Papua, apalagi di Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, itu tempat-tempat yang pasti tidak murah," kata dia.

Sebelumnya, anggota Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Budisatrio Djiwandono, mengatakan bahwa berkembangnya isu soal anggaran makan bergizi gratis sebesar Rp7.500 per porsi adalah hal yang spekulatif.

"Yang diberitakan diturunkan menjadi Rp7.500, mungkin ini adalah pernyataan-pernyataan yang sifatnya masih spekulatif," kata Budisatrio di Media Center Prabowo-Gibran, Jakarta, Jumat.

Sementara itu, anggota Bidang Komunikasi Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Hasan Nasbi, menyatakan bahwa isu anggaran makan bergizi gratis yang dipangkas menjadi Rp7.500 per porsi adalah isu yang jauh dari kebenaran karena belum ada keputusan.

Dikatakan pula bahwa sejauh ini program tersebut masih diriset dan diujicobakan di beberapa daerah. Kesimpulan yang sudah ada soal program tersebut hanya soal alokasi anggaran sebesar Rp71 triliun.

Baca Juga: Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran Sedang Uji Coba Makan Siang Bergizi, Termasuk Soal Harga

Padahal sehari sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut alokasi anggaran program makan bergizi gratis sebesar Rp7.500 per anak.

Kata dia, angka itu masih cukup murah untuk beberapa daerah. Muhadjir mengingatkan, harga jual-beli bahan makanan dan tingkat kemahalan di setiap daerah di Indonesia berbeda-beda.

"Saya kira untuk daerah tertentu, Rp7.500 sudah sangat besar itu. Tapi untuk daerah tertentu memang mungkin kecil. Karena itu nanti pasti akan dilihat dari dari sisi tingkat kemahalan masing-masing daerah,” kata Muhadjir di Ancol, Jakarta, Kamis (18/7/2024). 


 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



Kunjungan Paus ke Indonesia

FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x