JAKARTA, KOMPAS.TV - Indikator Politik Indonesia merilis survei terbaru terkait elektabilitas terkait Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep meraih elektabilitas tertinggi dalam simulasi semi terbuka 20 nama calon, simulasi 10 nama, dan simulasi delapan nama potensial calon gubernur (Cagub) Jawa Tengah (Jateng).
Dalam simulasi semi terbuka 20 nama, Kaesang meraih elektabilitas 17,7 persen, kemudian disusul Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi dengan 15,6 persen.
"Dalam simulasi ini (20 nama) Kaesang di peringkat pertama, tetapi dalam selisih margin of error dengan Ahmad Luthfi," kata Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat memaparkan hasil survei, Minggu (7/72024). Dikutip dari VOD KompasTV.
"Jadi kita tidak tahu sebenarnya siapa yang unggul apakah Kaesang ataukah Luthfi. Tetapi Kaesang berada di peringkat pertama secara absolut pun itu tidak dominan."
Berikut hasil simulasi semi terbuka 20 nama calon Gubernur Jateng:
Lebih lanjut, Burhanuddin mengungkapkan Kaesang Pangarep dipilih paling banyak karena berasal dari keluarga tokoh politik/ masyarakat
"Masyarakat memilih Mas Kaesang tidak jauh asosiasinya dengan bapaknya. Jadi berasal dari keluarga tokoh politik. Jadi ini menunjukkan sekali lagi faktor Jokowi menjelaskan sangat kuat mengapa Kaesang sementara ini unggul di Jateng, meskipun scara statistik tidak beda dengan Luthfi " jelasnya.
Baca Juga: PSI soal Kaesang hingga Ridwan Kamil Masuk Bursa Pilkada Jakarta
Sementara itu, dalam simulasi 10 nama, Kaesang juga tercatat meraih elektabilitas tertinggi dengan 22,8 persen, disusul Ahmad Luthfi dengan 18,7 persen. Lalu Taj Yasin dengan 12,7 persen.
"Tetapi lagi-lagi meskipun mas Kaesang berada di peringkat pertama, dengan margin of error 3,5 persen plus minus, itu tidak signifikan dibanding Ahmad Luthfi," tegasnya.
Berikut hasil simulasi 10 nama:
Hal yang sama juga terjadi pada simulasi delapan nama, di mana nama lima teratas sama dengan simulasi 10 nama.
Berikut hasil simulasi 8 nama:
Adapun surve bertajuk “Siapa Kuat di Jawa Tengah?: Dinamika Elektoral Jelang Pilkada” ini dilakukan pada 10-17 Juni 2024 dengan metode tatap muka.
Populasi survei yakni warga negara Indonesia atay WNI di Jawa Tengah yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah.
Pengambilan sampel survei dengan metode multistage random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 800 responden. Margin of error lebih kurang 3,5 persen.
Baca Juga: Maju di Jakarta atau Jateng? Kaesang: Tunggu Kejutan di Agustus Nanti
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.