JAKARTA, KOMPAS.TV - Mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Bulan Bintang (PBB) Afriansyah Noor akan menyampaikan langkah yang bakal ia ambil setelah dicopot dari posisi Sekjen PBB.
Rencananya Afriansyah bakal mengumumkan langkah ini dalam press conference atau jumpa pers di Kantor DPP PBB, Jalan Raya Pasar Minggu, Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (19/6/2024) siang.
"Mohon kehadiran untuk prescon di DPP PBB pada hari Rabu tanggal 19 Juni 2024 pukul 11.30," kata dia, Selasa (18/6/2024) malam, dikutp Kompas.com.
Sebelumnya, Afriansyah mengaku menerima informasi pemberhentian drinya dari posisi Sekjen PBB saat sedang dinas ke Swiss sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker).
Baca Juga: Partai Bulan Bintang Ajukan Gibran Jadi Cawapres Prabowo, Ini Alasannya
"Per tanggal 12 Juni 2024 kemarin, saya sudah diberhentikan dengan beberapa kawan-kawan sebagai pengurus Partai Bulan Bintang dan berita ini saya terima ketika saya sedang dinas di Konferensi ILO di Swiss, Jenewa," ungkap Afriansyah.
Meski diberhentikan dari posisinya sebagai Sekjen, Afriansyah menyampaikan terima kasih.
"Sebagai orang yang sudah diberhentikan oleh Partai Bulan Bintang, khususnya oleh Pak Yusril dan teman-teman, saya mengucapkan ribuan terima kasih," ucap dia.
Afriansyah juga mengaku terkejut atas pencopotan itu dan digantikan oleh Muhammad Masduki, eks Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PBB Jawa Timur.
Ia menilai penggantian itu tidak sesuai dengan aturan.
"Saya secara khusus dangan tim kaget, karena tidak sesuai aturan," kata Afriansyah.
Baca Juga: Afriansyah Noor Pertimbangkan Upaya Hukum usai Dicopot dari Posisi Sekjen PBB
Namun, Afriansyah belum mau mengungkap apa langkah yang akan ditempuh menyikapi pencopotan dirinya dari posisi Sekjen PBB itu.
"Saya akan ambil langkah-langkah yang terbaik," kata Afriansyah Noor.
Terpisah, Penjabat (Pj) Ketua Umum DPP Partai Bulan Bintang (PBB) Fahri Bachmid menyebut penggantian sekjen tersebut murni utuk kepentingan organisasi.
"Jadi pertimbangan saya murni untuk kepentingan penataan organisasi, dan tidak ada pertimbangan politis," kata Fahri kepada Kompas.com, Selasa.
Sumber : kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.