Kompas TV nasional peristiwa

Temuan Timwas Haji: Bahan Baku Katering Merk Indonesia Dicaplok Asing

Kompas.tv - 12 Juni 2024, 14:02 WIB
temuan-timwas-haji-bahan-baku-katering-merk-indonesia-dicaplok-asing
Anggota Tim Pengawas (timwas) Haji DPR RI Marwan Dasopang saat sidak katering jemaah haji di Mekah (Sumber: Mustakim/Kompas.TV)
Penulis : Iman Firdaus | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV- Sejumlah merek bahan baku  katering untuk jemaah asal Indonesia, ternyata dibajak negara lain. Hal tersebut dilakukan guna mengakali aturan perihal bahan baku untuk katering jemaah haji asal Indonesia.

Anggota Tim Pengawas (timwas) Haji DPR RI Marwan Dasopang menemukan, sejumlah merk asal Indonesia di antaranya rojo lele untuk tepung, pandan wangi untuk beras dan sejumlah merk Indonesia lainnya, ternyata diproduksi oleh negara lain, yakni Thailand.

Marwan Dasopang mengatakan, hal itu dilakukan guna mengakali aturan terkait penyediaan bahan baku untuk katering jemaah haji asal Indonesia. Pasalnya, DPR RI sudah memutuskan, bahan baku katering harus menggunakan produk nusantara. Dia menilai, ini merupakan kealpaan atau ketidakmampuan menteri perdagangan.

Baca Juga: 45 Calon Jemaah Haji Batal Berangkat Meski Visa Telah Terbit

“Karena sudah membuat keputusan ketentuan harus bahan baku nusantara maka pihak lain mencaplok merk nusantara. Rojo lele, pandan wangi dan macam - macam. Saya kira ini merupakan kealpaan atau ketidakmampuan menteri perdagangan. Atau sengaja dibiarkan,” ujar wakil ketua Komisi VIII ini di lokasi sidak tempat katering, yakni Al Ahmadi dan Subul, Selasa (11/6/2024).

Selain itu, timwas juga menemukan sebagian besar bahan baku untuk katering haji asal Indonesia masih didatangkan dari sejumlah negara. Hanya kerupuk yang didatangkan dari Indonesia. Sementara beras dan tepung sagu masih dari Thailand. Padahal katanya Indonesia adalah produsen sagu paling besar sedunia.

Baca Juga: Tipu Katering Bukber di Masjid Sheikh Zayed Rp1 Miliar, Pelaku Ditangkap dan Sempat Kabur ke Ngawi

Komisi VIII akan merekomendasikan ke komisi lain, seperti komisi VI agar selain bernilai ibadah, haji juga memiliki nilai ekonomi bagi masyarakat Indonesia. Kata Marwan, jangan sampai nilai ekonomi jemaah haji Indonesia justru dinikmati negara lain.


 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x