Pengamat Sebut Investor akan Datang ke IKN Jika Infrastrukturnya Sudah Siap

JAKARTA, KOMPAS.TV – Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio meyakini bahwa tidak akan ada investor yang datang ke Ibu Kota Nusantara (IKN) jika infrastruktur di sana belum siap.

Pernyataan Agus tersebut disampaikan dalam dialog Sapa Indonesia Malam, Kompas TV, Rabu (5/6/2024).

“Jadi nggak ada investor akan datang, dia akan datang ketika sudah siap infrastrukturnya,” ucapnya.

“Nah tugas infratstruktur itu yang bangun pemerintah, nggak mungkin swasta harus bangun, kembalinya dari mana? Misalnya suruh bangun hotel, memang ada berapa orang yang akan datang ke IKN. Bangun rumah sakit, memang ada berapa orang.”

Baca Juga: Mundur dari Jabatan Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono Diberi Tugas Baru dari Presiden Jokowi!

Infratruktur tersebut, lanjut dia, harus disiapkan oleh pemerintah dengan APBN, sebab tidak akan ada investor yang bersedia membangun di sana.

“Jadi semua itu disiapkan oleh pemerintah dengan APBN, itu saja. Kalau mengharapkan investor menyiapkan itu, nggak akan-akan datang, mana ada investor gila mau bangun itu.”

Dalam dialog tersebut, Agus Pambagioa juga menjawab pertanyaan tentang pendanaan IKN melalui KPBU atau kerja sama pemerintah da badan usaha.

“KPBU kan pada bangkrut semua kan karya-karya itu. Sekarang mau cari dari mana lagi? Ya harus APBN. Sama seperti kereta cepat dan semuanya, kan KBPUnya, jalan tol, semuanya kan sudah habis nafasnya, swsatanya, maksudnya BUMN itu.”

“Nah sekarang ya praktis APBN, ada nggak uangnya? Ya nggak tahu saya. Nanti kan ada makan gratis atau minum susu gratis, kan duit lagi,” tambahnya.

Baca Juga: Kata Luhut soal Pengganti Bambang Susantono: Pak Basuki Jadi Plt Kepala Otorita IKN Sudah Bagus

Oleh sebab itu, kata dia, sebaiknya jangan buru-buru dalam membangun IKN. Ia menganalogikan dengan pembangunan rumah.

“Maksud saya, jangan buru-burulah, kita pindah rumah saja butuh waktu satu dua tahun, cari lokasi, airnya bagus atau ada tidak? Kalau buru-buru, nggak bisa,” tegasnya.

“Model Pak Jokowi ini cepat, cepat, cepat, akhirnya ya cepat rusak.”