A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined property: stdClass::$iframe

Filename: libraries/Article_lib.php

Line Number: 238

Backtrace:

File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 238
Function: _error_handler

File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article

File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once

Menanti Langkah Boris Johnson Keluarkan Inggris dari Uni Eropa

Kompas TV nasional kompas dunia

Menanti Langkah Boris Johnson Keluarkan Inggris dari Uni Eropa

Kompas.tv - 25 Juli 2019, 10:20 WIB
Penulis : Desy Hartini

Boris Johnson terpilih menjadi ketua partai konservatif dan secara otomasi menjadi perdana menteri baru Inggris setelah Theresa May memilih mengundurkan diri.

Boris Johnson terpilih dalam pemungutan suara di kalangan anggota partai konservatifnya, partainya sendiri dengan meraih 92153 suara, sementara pesaingnya Jeremy Hunt mendapatkan 46.656 suara. Pemilihan perdana menteri baru Inggris tidak melibatkan warganya secara langsung. Partai pemenang pemilu berhak mendudukan ketuanya sebagai perdana menteri.

Boris Johnson atau pria bernama lengkap Alexander Pboris de Pfeffel Johnson ini lahir pada 19 Juni 1964 di New York, Amerika Serikat. Kelahirannya terdaftar di otoritas Amerika Serikat dan Konsulat Inggris, sehingga ia mendapatkan dua kewarganegaraan, Amerika Serikat dan Inggris.

Boris Johnson mengawali karier sebagai jurnalis di harian The Times, The Daily Telegraph, dan harian The Spectator. Namun karier jurnalisnya tak cemerlang karena kerap kali memuat informasi palsu dan merekayasa kutipan narasumber.

Tahun 2001, Boris Johnson terpilih menjadi anggota parlemen untuk partai konservatif hingga tahun 2008. Ia kemudian menjadi Wali Kota London untuk dua periode.

Johnson kemudian kembali memutuskan menjadi anggota parlemen di tahun 2015 dan setahun kemudian ditunjuk menjadi menteri luar negeri oleh Perdana Menteri Theresa May. Setelah dua tahun menjabat menteri luar negeri, Johnson mengundurkan diri dari jabatan menteri luar negeri. Hal ini karena adanya perbedaan pendapat Johnson dengan Theresa May soal brexit.

Johnson menjadi tokoh keras untuk mengajak Inggris harus keluar dari Uni Eropa pada batas waktu yang ditentukan 31 Oktober mendatang.

Namun sebelum dilantik, isu sejumlah menteri mengundurkan diri menyeruak ke permukaan. Menteri Keuangan Inggris Philip Hammon mengundurkan diri. Hammon sangat menentang brexit karena brexit hanya menyebabkan ketidakpastian bagi ekonomi Inggris. Diperkirakan masih ada 12 menteri lainnya yang akan menyatakan mundur dari jabatannya.

Suara di masyarakat pun beragam, ada yang meragukan kemampuan Boris Johnson untuk membawa Inggris, tetapi ada pula yang menilai Boris akan memenuhi janjinya mengantarkan Inggris keluar dari Uni Eropa.

Publik Inggris kini menanti langkah strategi terbaik Boris. Boris meyakinkan bahwa kemungkinan brexit tanpa kesepakatan sangat kecil.

#BorisJohnson #UniEropa #Brexit




Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x