Kompas TV nasional politik

Gelora Tolak PKS Masuk Koalisi, Gibran: Keputusannya Tunggu Pak Prabowo

Kompas.tv - 3 Mei 2024, 16:14 WIB
gelora-tolak-pks-masuk-koalisi-gibran-keputusannya-tunggu-pak-prabowo
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Solo, Jawa Tengah, Jumat (16/2/2024). (Sumber: KOMPAS.com/Labib Zamani)
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Edy A. Putra

SOLO, KOMPAS.TV - Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka merespons sikap Partai Gelora yang menolak kehadiran Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam koalisi yang mendukung pemerintahannya bersama Presiden terpilih Prabowo Subianto. 

Gibran menyebut seluruh keputusan terkait partai mana saja yang bergabung dengan koalisi, berada di tangan Prabowo. 

"Keputusannya nunggu Pak Presiden terpilih. Ya waktunya masih panjang (PKS untuk gabung),” kata Gibran di Solo, Jawa Tengah, Kamis (2/5/2024), seperti dikutip dari TribunSolo

Baca Juga: Anjloknya Perolehan Kursi PDIP di DPRD Solo, Ini Kata Gibran

Menurut dia, kini belum ada keputusan yang tetap, karena dinamika pembentukan koalisi masih amat cair. 

“Ya untuk sekarang semuanya masih cair. Dibicarakan nanti lagi,” katanya. 

Ia mengaku ingin merangkul sebanyak mungkin partai politik (parpol) dalam pemerintahannya nanti.

“Semuanya dirangkul. Semuanya kita anggap teman. Masih cair. Tenang aja. Baik-baik banget (koalisi). Enggak. Santai aja. Semuanya baik-baik aja,” katanya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gelora Mahfuz Sidik mengatakan pihaknya menolak bila PKS bergabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung pemerintahan Prabowo-Gibran.

Menurut dia, PKS kerap menyerang dalam proses kampanye Prabowo-Gibran, sehingga tak elok bila mereka masuk ke dalam koalisi.

"Seingat saya selama proses kampanye, di kalangan PKS banyak muncul narasi sangat ideologis dalam menyerang sosok Prabowo-Gibran," kata Mahfuz dalam keterangannya, Minggu (28/4/2024). 

Baca Juga: Di mana Posisi PKS, Pipin Sopian: Mekanisme PKS memang Berbeda, Kami Masih Oposisi | SATU MEJA

"Jika sekarang PKS mau merapat karena alasan proses politik sudah selesai, apa segampang itu PKS bermain narasi ideologisnya? Apa kata pendukung fanatiknya? Sepertinya ada pembelahan sikap antara elite PKS dan massa pendukungnya," ujarnya.


 



Sumber : Kompas TV, TribunSolo



BERITA LAINNYA



Close Ads x