JAKARTA, KOMPAS.TV- Partai Gelora disebut marah dan mengamuk karena Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto melakukan komunikasi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno dalam dialog Sapa Indonesia Pagi KompasTV, Senin (29/4/2024).
“Sekalipun Gelora ini memang nggak lolos di parlemen tapi kan sejak awal pasang badan untuk memenangkan Prabowo dan Gibran. Jadi ketika ada upaya untuk berkomunikasi dengan Prabowo Subianto, jangan untuk bekerjasama ya, berkomunikasi saja dengan Prabowo Subianto, itu kawan-kawan Gelora sudah marah-marah dan ngamuk-ngamuk,” ucap Adi.
Baca Juga: Resmi Diteken Jokowi, UU soal Daerah Khusus Jakarta Baru Berlaku jika Ada Perpres Pemindahan ke IKN
“Itu kan satu bentuk penolakan yang menurut saya cukup agresif, ya mereka kan mempertanyakan tentang ideologi, visi misi, mempertanyakan tentang komitmen yang dinilai berseberangan satu sama lainnya. Karena kan selama ini kawan-kawan PKS adalah baik pada level elit atau pun grassrootnya paling terbuka menyerang Prabowo dan Gibran.”
Oleh karena itu, kata Adi, sikap Prabowo yang membuka komunikasi politik dengan parpol di luar koalisi dianggap meresahkan.
“Jadi kalau mau jujur, kedatangan orang baru dalam koalisinya Prabowo-Gibran ini cukup meresahkan partai politik pengusungnya, Demokrat resah, Gelora resah, dan saya kira parpol yang lain juga gelisah, Golkar gelisah, PAN gelisah,” ujar Adi.
Baca Juga: Prabowo Tak Ingin Pilih Menteri seperti Beli Kucing Dalam Karung, Harus Punya 2 Hal Ini
“Karena keistimewaan mereka sebagai partai pengusung awal tidak terlampau sesignifikan waktu awal-awal ketika memenangkan Pilpres.”
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.