Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 238
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 238
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
Jurnalis KompasTV Aiman Witjaksono mewawancarai anggota Tim Transisi Jokowi-JK 2014, Akbar Faizal, untuk mengulik proses perekrutan dan pembentukan kabinet 2014-2019 lalu. Saat itu, ada lima anggota tim transisi, masing-masing bertanggung jawab pada bidang tertentu.
Akbar Faizal mengungkap bahwa tim transisi merekomendasikan program kerja Jokowi - JK untuk setahun pertama masa pemerintahan. Ini menjadi pondasi program untuk tahun pemerintahan selanjutnya. Lantas, bagaimana perekrutan sejumlah menteri untuk melaksanakan program-program tersebut? “Saat itu, muncul lebih dari seribu nama. Ada yang menawarkan diri, ada yang menunggu,” ungkap Akbar. Tanpa menyebut nama, Ia pun menceritakan salah satu pelamar jabatan menteri yang sempat mendatanginya. “Ada seorang pejabat di kementerian menemui saya di restoran Jepang kawasan lapangan Banteng, padahal saya dengar dia lagi di Batam. Kok tiba-tiba sudah di hadapan saya. Dia ingin menjadi seorang ‘apalah’ gitu. Padahal saya bukan penentu, itu hak pak Jokowi,” ungkap Akbar.
Berdasarkan pengalamannya, Akbar Faizal juga mengungkap pandangannya terhadap pemilihan menteri kabinet Jokowi jilid II 2019 – 2024. Benarkah pihak yang terpilih sebagai menteri akan mengantongi tiket bursa capres 2024? Simak jawabannya dalam program Aiman episode Menjaring Menteri, Menuju Capres bagian kedua ini!
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.