JAKARTA, KOMPAS TV - Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo mempertanyakan kebijakan pemerintah yang hanya memberikan diskon tarif Tol Trans Jawa sebesar 20 persen.
Menurut dia, kendaraan pribadi akan menjadi salah satu moda transportasi terbanyak pilihan pemudik, yaitu 18 persen dari jumlah pemudik.
"Negara sudah mendapatkan keuntungan yang besar dari jumlah kendaraan yang lewat perharinya. Mengapa diskonnya hanya sebesar 20 persen kenapa tidak seperti Malaysia yang gratiskan tarif tolnya kepada para pemudik?,” kata Sigit di gedung DPR, Jakarta, Selasa (2/4/2024).
Baca Juga: Penting! Berikut Daftar Rest Area di Tol Trans Jawa saat Mudik Lebaran 2024, Ada di Mana Saja?
Politikus PKS itu mengatakan puncak arus mudik diperkirakan terjadi H-2 Lebaran atau 8 April 2024. Sementara puncak arus balik diprediksi pada H+3 Lebaran atau 14 April 2024.
“Diskon tarif tol dimaksudkan untuk mengurangi kepadatan dan memberikan keringanan bagi masyatakat,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengumumkan diskon tarif tol sebesar 20 persen untuk para pemudik. Muhadjir mengatakan, diskon itu akan diberlakukan selama tiga hari terhitung 3-5 April 2024.
"Untuk arus mudik, akan dimulai tanggal 3 April 2024 pukul 05.00 WIB sampai dengan 5 April 2024 pukul 05.00 WIB. Untuk arus balik, akan dimulai tanggal 16 April 2024 pukul 05.00 WIB sampai dengan 19 April 2024 pukul 05.00 WIB," ujar Muhadjir dalam konferensi pers, Selasa (2/4/2024).
Baca Juga: Polri Terapkan Sistem One Way di Tol Cikampek-Kalikangkung Hadapi Arus Mudik 2024
Sedangkan untuk Gerbang Tol non Jawa, pemberian diskon akan berlaku selama 17 hari mulai tanggal 5 April 2024 sampai dengan 19 April 2024.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.