Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
Jurnalis KompasTV Aiman Witjaksono mewawancarai Guru Besar Universitas Bhayangkara Jakarta sekaligus Peneliti LIPI, Hermawan Sulistyo, terkait pelaku penembakan di Kerusuhan 21-22 Mei 2019. Korban kerusuhan diduga ditembak oleh seseorang dengan posisi tiarap. “Karena sebagian korban sudut tembakannya dari sudut bawah ke atas, misalnya dari lengan sampai bahu dekat leher.
Artinya, kalau di tengah kerusuhan tidak mungkin. Dia bisa terinjak-injak,” jelas Hermawan. Lebih lanjut, Hermawan menyebut eksekusi korban guna memicu kerusuhan lebih besar dengan cara merekam penemuan korban dan menyebarkannya hingga viral.
Lantas, apa tujuan kerusuhan ini? Hermawan mengungkap sejumlah analisanya; [1] Kerusuhan dilakukan oleh pihak berkepentingan yang tidak bisa merebut kekuasaan dengan demokrasi; [2] Dalang kerusuhan adalah orang yang memiliki kepentingan dengan kekuasaan baru, seperti pihak yang terkait kasus korupsi; [3] Kerusuhan digerakkan oleh orang-orang yang diuntungkan jika terjadi kekacauan dan ketidakpastian politik. Mereka adalah pihak yang tidak berpikir tentang bangsa, negara, dan masa depan. Meski demikian, Hermawan mengungkap masih banyak orang yang terjebak hoaks dan meyakini bahwa kerusuhan sebagai sebuah perjuangan idealisme.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.