Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
Kerusuhan pasca pilpres, 21-22 Mei lalu masih mengundang sejumlah pertanyaan. Termasuk di antaranya, apa tujuan yang hendak dicapai dari aksi rusuh massa di beberapa titik lokasi di Jakarta ini. Namun sebuah informasi baru mencuat. Ada dugaan bahwa 9 korban tewas dalam kerusuhan tersebut dieksekusi di sebuah tempat, lalu sejumlah dari korban ini di drop dan diletakkan di tempat kerusuhan, Petamburan, Jakarta Pusat, benarkah?
Dugaan ini lantas diperkuat oleh seorang peneliti senior yang juga merupakan Ketua Tim Investigasi Kerusuhan 98, Hermawan Sulistyo atau yang akrab disapa Kiki. Menurutnya, jika para korban tewas ini dieksekusi di lokasi kerusuhan maka seharusnya ada saksi yang melihat. Namun hal ini tidak terjadi lantaran tak ada satupun saksi yang melihat aksi penembakan meski di lokasi terdapat ribuan massa kerusuhan. Tak hanya itu, Kiki juga mengutarakan adanya tujuan besar yang hendak dicapai dalang dari kerusuhan ini? Apakah itu?
Selain Hermawan Sulistyo, jurnalis KompasTV Aiman Witjaksono juga mewawancarai Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan. Menurut peneliti senior ini, pasca kerusuhan 22 Mei, ada peningkatan rasa takut di masyarakat untuk berbicara politik. Apakah hal ini lantas membuat masyarakat semakin enggan untuk berbicara politik dan takut berdemokrasi? Saksikan program Aiman episode Kerusuhan Pasca Pemilu, Apa yang Dituju bagian pertama berikut ini?
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.