JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua DPD Partai Golkar Nusa Tenggara Timur (NTT) Melkiades Laka Lena menyebut kecil kemungkinan Presiden RI Joko Widodo bisa menjadi ketua umum melalui Musyawarah Nasional Gokar 2024. Pasalnya, kemungkinan tersebut terganjal dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai.
Menurut Melki, Jokowi bisa saja bergabung dengan partai berlambang beringin itu. Namun, AD/ART Golkar mengatur persyaratan khusus jika kader hendak ikut berkontestasi dalam pemiihan ketua umum.
“Ada AD/ART-nya itu. Jadi (untuk jadi kandidat ketua umum) kepengurusan partai akan dinilai sudah pernah lima tahun,” kata Melki, Senin (18/3/2024).
Baca Juga: Golkar Bakal Minta Banyak Jatah Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran: Kita yang Kerja Keras
Meskipun demikian, Melki mengakui bahwa partainya selalu membuka pintu jika Jokowi atau Gibran Rakabuming Raka hendak menjadi kader. Menurutnya, sudah menjadi rahasia umum bahwa Jokowi tertarik menjadi bagian dari Golkar.
Terlebih lagi, petinggi Golkar seperti etua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar Luhut Binsar Pandjaitan, dan Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie disebut intens berkomunikasi dengan Jokowi.
“Mungkin Pak Jokowi di posisi apa pun di Golkar itu kayaknya dibahas sama senior-senior sudah lagi diakomodasi,” kata Melki dikutip Kompas.com.
Merapatnya Jokowi ke Golkar sendiri telah disambut oleh berbagai kalangan internal partai. Anggota Dewan Pakar Partai Golkar Ridwan Hisjam bahkan menyebut Jokowi selama ini telah menjadi kader.
“Nah, Pak Jokowi ini adalah kader Golkar. Saya sudah menyampaikan, sejatinya Pak Jokowi kader Golkar," kata Ridwan dalam dialog Kompas Petang Kompas TV, Sabtu (16/3).
“Memang tidak pernah duduk di kepengurusan, tapi dia melaksanakan yang namanya Karya Siaga Gatra Praja, jadi doktrin kekaryaan itu sudah dilaksanakan.”
Ridwan kemudian menjelaskan bahwa Jokowi pernah menjadi pengurus asosiasi mebel Indonesia pada tahun 2002, yang artinya merupakan kader Golkar.
“Pak Jokowi ini pengurus asosiasi mebel Indonesia di tahun 2002, mulai 1997, zaman orde Baru.”
Pada saat itu, lanjut Ridwan, pengurus-pengurus organisasi pengusaha adalah kader Golkar.
Munas Golkar untuk memilih pemimpin baru dilaporkan akan berlangsung pada Desember 2024 mendatang. Dukungan politik terbesar sejauh ini masih mengarah ke Airlangga Hartanto untuk terpilih kembali menjadi ketua umum.
Baca Juga: Beda Pendapat TKN dan TPN Tanggapi Pertanyaan Komite HAM PBB soal Netralitas Jokowi di Pemilu
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.