JAKARTA, KOMPAS.TV - Maskapai Batik Air dengan nomor penerbangan ID-6723 belakangan ini menuai sorotan usai pilot dan kopilotnya tertidur selama 28 menit saat terbang.
Penumpang Batik Air mengaku baru tahu insiden kopilot tertidur itu beberapa pekan usai penerbangan.
Salah satu penumpang pesawat dengan nomor penerbangan ID-6723, Givalla Origa mengaku baru tahu kedua pilot penerbangannya tertidur usai membaca berita pada Sabtu (9/3/2024) lalu.
"Dari media internasional, saya membaca ada penerbanagn Batik dengan jurusan Kendari-Jakarta, dan di situ saya penasaran. Setelah saya membaca beritanya itu ternyata penerbangan saya tanggal 25 Januari,” kata Givalla dalam program “Kompas Petang” Kompas TV, Senin (11/3/2024).
Baca Juga: Media Asing Soroti Pilot Pesawat Batik Air yang Tidur saat Terbang, Terkejut Atas Hal Ini
Givalla mengaku rutin bolak-balik Jakarta-Kendari dua bulan sekali. Namun, ia mengaku tidak ada yang janggal saat kejadian.
Givalla sempat mengabadikan momen pesawat keluar jalur saat pilot tertidur. Namun, saat itu ia mengira bandara sedang sibuk, sehingga pesawat disuruh berputar-putar sebelum mendarat.
Terkait kejadian ini, Pengamat Penerbangan Alvin Lie menjelaskan, menurut peraturan pilot mestinya beristirahat tidak pada saat terbang.
"Kalau peraturannya beristirahat bukan pada saat terbang, kalau pada saat terbang itu memang belum mandatory, tapi sudah menjadi best practice dalam penerbangan sipil sejak 24 maret 2015 di mana terjadi peristiwa Germanwings 9525,” kata Alvin.
"Ketika pilot (Germanwings 9525) keluar kokpit, ke toilet, di kokpit hanya ada kopilot dan kopilot kemudian mengunci pintunya. Kopilot dalam kondisi stres dan menjatuhkan pesawatnya menabrak sebuah gunung. Setelah itu ada SOP dari masing-masing perusahan penerbangan, dan ini (secara) internasinonal ada kesepahaman, bahwa di dalam kokpit itu harus ada dua orang,” tuturnya.
Mengenai sanksi, Alvin tidak ingin bicara banyak mengenai sanksi terhadap pilot yang tertidur saat penerbangan.
Ia menegaskan, investigasi insiden penebangan harus ditekankan pada pencarian akar masalah dan rekomendasi.
Pihak Batik Air telah menonaktifkan sementara pilot pesawat dengan nomor penerbangan ID-6723.
Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro menyebut pihaknya menjalankan investigasi menyeluruh sehubungan penerbangan tersebut.
“Pada 26 Januari 2024, Batik Air mengambil tindakan preventif dengan menonaktifkan (membebastugaskan) sementara pilot penerbangan nomor ID-6723, rute Kendari ke Jakarta yang bertugas pada 25 Januari 2024,” kata Danang Mandala Prihantoro di Jakarta, pada Sabtu (9/3).
Baca Juga: Ramai Pilot Batik Air Tertidur Saat Terbang Kendari-Jakarta, Bolehkah Pilot Tidur Saat Mengudara?
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.